WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Puluhan ribu umat Kristiani melangsungkan misa Natal di Gereja Katolik Paroki Santa Clara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Kamis (25/12/2025).
Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Santa Clara, Rasnius Pasaribu mengatakan untuk hari ini, misa natal dibagi ke tiga sesi, yakni mulai 06.00 WIB, 09.00 WIB, dan 17.00 WIB.
"Total jemaat di gereja ini keseluruhan hampir 10.000 jiwa dan terdiri dari 2.928 kepala keluarga, kemarin Rabu (24/12/2025) dua kali misa, yaitu pukul 16.00 WIB dihadiri sekira 4.000 jiwa, dan pukul 20.00 WIB dihadiri lebih dari 3.500 jiwa," kata Rasnius, Kamis (25/12/2025).
Rasnius menjelaskan untuk tema yang diusung di Natal 2025 adalah 'Allah menyelamatkan keluarga'.
Tema itu dipilih berdasarkan kesepakatan antara Konferensi Waligereja Indonesia (WKI) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).
Secara makna, tema itu menggambarkan keluarga sebagai tempat persemaian dan tempat untuk Tuhan hadir.
Kemudian diharapkan akan tumbuh nilai-nilai kebaikan nilai-nilai Kristiani di keluarga.
Sehingga di dalam keluarga akan terpupuk dan juga diajar untuk selalu berbuat baik kepada sesama tanpa melihat kepada suku, dan agama atau keyakinan.
Baca juga: Forkopimda Karawang Tinjau Gereja, Pastikan Natal Aman dan Kondusif
Namun berkenan ingin melihat bahwa semua orang adalah ciptaan tuhan yang wajib menghargai satu sama lain serta mampu memuliakan martabat manusia itu sendiri.
Tema yang diusung diketahui juga berdasarkan pemahaman terhadap kondisi bencana di sejumlah kawasan Sumatra.
Gereja Katolik Santa Clara Paroki Bekasi Utara sendiri pun sudah mengirimkan donasi bantuan kepada pihak yang terdampak bencana di Sumatra.
Bahkan saat ini direncanakan akan kembali mengirim untuk tahap ke dua usai ditutup pengumpulan donasi pada Rabu (31/12/2025) mendatang.
"Gereja Katolik Santa Clara sudah memberikan donasi pertama sekira Rp 160 juta dan tahap kedua ini kami akan menyalurkan kembali sekira Rp 150 juta kepada para korban di Sumatra," jelasnya.
Rasnius menuturkan selain mengirim donasi bantuan, pihaknya juga berdoa bagi para korban bencana yang meninggal maupun dirawat di Rumah Sakit (RS) dapat memperoleh kekuatan iman dan juga kesabaran.
Lalu berharap kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk dapat memberikan penanganan yang terbaik.
Penanganan itu bisa serupa membangun rumah-rumah warga kembali, dan menata hutan secara istimewa sehingga bencana banjir bandang tidak terulang lagi.
Diharapkan juga semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan kesusahan para korban.
"Kami melihat dan memperoleh informasi dari warga yang terkena bencana di sana sangat parah sekali, oleh karena itu kami sungguh berharap kepada pemerintah pusat supaya bencana ini dijadikan bencana nasional," tutur Rasnius. (M37)