TRIBUNNEWS.COM - Sholat fardhu merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang masih hidup.
Sholat fardhu dilakukan lima waktu dalam sehari dan terdiri dari sholat subuh, duhur, asar, maghrib, dan isya.
Setelah sholat, setiap muslim dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Ditanyakan kepada Rasulullah Saw, ‘Doa manakah yang paling didengar?’ Beliau menjawab, ‘Pada sepertiga malam terakhir dan setelah shalat-shalat wajib.’” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa sholat merupakan amalan yang paling dicintai Allah Swt.
Dari Abdullah bin Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat pada waktunya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa menjaga shalat-shalat wajib, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti, dan keselamatan baginya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Sebaliknya, muslim yang melalaikan sholat akan mendapatkan ganjarannya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda: “Itulah shalat orang munafik, ia menunggu matahari hingga hampir terbenam, lalu berdiri shalat dengan cepat, sedikit sekali mengingat Allah.” (HR. Muslim)
Dalam buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Moh. Rifa'i, terdapat kumpulan doa yang dibaca setelah sholat fardhu.
Astaghfirullah (33×)
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah"
Baca juga: Doa setelah Sholat Fardhu Singkat, Rahasia Ringan Hisab di Hari Kiamat
Subḥānallāh (33×)
Artinya: "Maha Suci Allah" (33×)
Alḥamdulillāh (33×)
Artinya: "Segala puji bagi Allah" (33×)
Allāhu Akbar (33×)
Artinya: "Allah Maha Besar" (33×)
Kemudian, dilanjutkan dengan membaca:
Lā ilāha illallāhu waḥdahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu, wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr.
Artinya: “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Allāhumma antas-salām, wa minkas-salām, tabārakta yā dzal-jalāli wal-ikrām.
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR. Muslim)
Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā ‘ażāban-nār.
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
Rabbanā lā tuzigh qulūbanā ba‘da idz hadaitanā, wa hab lanā min ladunka raḥmah, innaka antal-wahhāb.
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi karunia.”
Rabbanā-ghfir lanā wa liwālidaynā wa lijamī‘il-muslimīna wal-muslimāt, wal-mu’minīna wal-mu’mināt, al-aḥyā’i minhum wal-amwāt, innaka ‘alā kulli syai’in qadīr.
Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah kami, kedua orang tua kami, serta seluruh kaum Muslimin dan Muslimat, Mukminin dan Mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Kementerian Agama menjelaskan lima waktu sholat fardhu sebagai berikut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)