Natal di Bekasi, Kolekte Jemaat Santo Servatius Mengalir untuk Korban Banjir Sumatra
December 25, 2025 08:05 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah lantunan doa dan nyanyian Natal, jemaat memenuhi bangku Gereja Santo Servatius Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/12/2025).

Kotak kolekte, sumbangan sukarela umat saat misa, beredar dari tangan ke tangan.

Amplop sederhana yang diselipkan jemaat menjadi tanda syukur sekaligus solidaritas bagi korban banjir dan longsor di Sumatra yang menewaskan lebih dari seribu jiwa, ratusan hilang, ribuan luka, dan sejuta lebih mengungsi.

Perayaan Natal berlangsung khidmat sekaligus penuh semangat, dengan dua kali misa digelar pada Kamis pagi dan misa malam sebelumnya dihadiri sekitar 3.500 jemaat.

Koordinator Bidang Kesaksian Gereja Santo Servatius, Martinus Napiun, menegaskan bahwa penggalangan bantuan ini merupakan agenda resmi Gereja Katolik.

“Untuk bencana pasti ada agenda. Bahkan dari Keuskupan sudah membuat edaran. Jadi kita ada kolekte khusus setiap gereja khusus untuk bantuan bencana,” ujar Martinus.

Martinus menambahkan, bantuan tidak hanya bersifat material, tetapi juga menjadi wujud empati dan doa bersama umat Katolik.

“Di samping material, ya kita semua mendoakan untuk memberikan kekuatan yang kena musibah. Karena semua itu saudara-saudara kita, kita harus berbelarasa,” katanya.

Penyaluran Bantuan

Bantuan dari umat akan dihimpun melalui keuskupan dan disalurkan ke wilayah terdampak banjir di Sumatra.

“Biasanya bisa lewat Keuskupan. Keuskupan Jakarta nanti menyalurkan lewat Keuskupan Medan, Keuskupan Padang, seperti itu,” jelas Martinus.

Dengan mekanisme resmi ini, kolekte Natal di Bekasi menjadi bagian dari jaringan solidaritas Gereja Katolik yang lebih luas, memastikan bantuan sampai ke tangan mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Di Balik Kesendirian Natal di Ibu Kota, Indri Sampaikan Harapan untuk Jemaat Terdampak Bencana

Duka Sumatra

Per Kamis (25/12/2025), banjir bandang dan longsor di Sumatra menimbulkan duka besar.

Data resmi mencatat lebih dari seribu orang meninggal, ratusan hilang, ribuan luka, serta lebih sejuta jiwa mengungsi dari total 3,3 juta warga terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

dan kerugian ekonomi ditaksir mencapai Rp68,6 triliun.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 12 kabupaten/kota telah bergeser ke status transisi darurat, sementara sebagian daerah masih memperpanjang masa tanggap darurat hingga akhir Desember.

Penyebab utama bencana adalah curah hujan ekstrem akibat Siklon Senyar, yang diperparah oleh alih fungsi hutan dan lahan di hulu daerah aliran sungai (DAS).

Di balik sukacita Natal, kolekte jemaat Santo Servatius Bekasi menjadi tanda bahwa iman sejati hadir lewat belarasa. Dari doa hingga amplop sederhana, harapan itu mengalir ke Sumatra, menyentuh mereka yang kehilangan rumah dan keluarga akibat bencana.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.