TRIBUNKALTIM.CO - Kalimantan Timur menunjukkan kesenjangan ekonomi yang cukup mencolok antardaerah berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) 2025.
Pengeluaran per kapita disesuaikan menjadi indikator penting untuk melihat kemampuan konsumsi masyarakat di setiap kota dan kabupaten.
Indikator pengeluaran per kapita disesuaikan menunjukkan perbedaan mencolok kemampuan konsumsi masyarakat di setiap kabupaten dan kota, dengan selisih yang cukup lebar antara wilayah tertinggi dan terendah.
Semakin tinggi angkanya, semakin besar kemampuan konsumsi masyarakat di daerah tersebut.
Istilah per kapita sendiri berarti rata-rata per orang, sehingga data ini bisa dijadikan gambaran umum tentang kemampuan konsumsi masyarakat di setiap daerah.
Pengeluaran per kapita disesuaikan merupakan ukuran penting untuk menilai kesejahteraan ekonomi penduduk.
Baca juga: 5 Daerah dengan Cakupan BPJS Kesehatan PBI Terbesar di Kalimantan Timur
Berbeda dengan pengeluaran nominal, indikator ini telah disesuaikan menggunakan pendekatan Purchasing Power Parity (PPP) atau daya beli relatif antarwilayah.
Dengan metode tersebut, angka yang dihasilkan lebih mencerminkan kemampuan ekonomi riil masyarakat.
Pada tahun 2025, Kota Bontang menjadi daerah dengan pengeluaran per kapita disesuaikan tertinggi di Kaltim.
Nilainya mencapai Rp18.861.000 per kapita per tahun.
Angka ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.
Kota Balikpapan menempati posisi kedua dengan angka Rp17.482.000, disusul Kota Samarinda dengan Rp16.345.000.
Ketiga kota ini konsisten mencatatkan pengeluaran per kapita yang lebih tinggi dibandingkan daerah kabupaten, mencerminkan struktur ekonomi perkotaan yang lebih maju.
Baca juga: 5 Bandara Paling Sibuk di Kalimantan Timur Tahun 2025 Menurut BPS
Sementara itu, Kabupaten Berau berada di posisi tertinggi untuk wilayah kabupaten dengan angka Rp14.582.000.
Kabupaten Kutai Kartanegara menyusul dengan Rp13.365.000, kemudian Penajam Paser Utara sebesar Rp13.636.000.
Di kelompok menengah, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Paser masing-masing mencatat angka Rp12.755.000 dan Rp12.709.000.
Kabupaten Kutai Barat berada sedikit di bawahnya, yakni Rp12.251.000.
Mahakam Ulu menjadi daerah dengan pengeluaran per kapita disesuaikan terendah pada 2025, yaitu Rp9.381.000.
Angka ini terpaut cukup jauh dari rerata provinsi, yang tercatat sebesar Rp14.254.000.
Perbedaan antarwilayah ini menunjukkan variasi kemampuan konsumsi masyarakat di Kaltim.
Baca juga: 5 Negara Asal Wisatawan Terbanyak di Kalimantan Timur, Tahun 2025 Alami Lonjakan Turis
Faktor penyebabnya bisa berasal dari perbedaan struktur ekonomi, akses terhadap pasar, tingkat urbanisasi, dan distribusi pendapatan penduduk.
Namun seluruh angka yang dicantumkan ini merupakan hasil pengukuran BPS tanpa interpretasi tambahan.
Berikut tabel lengkap pengeluaran per kapita disesuaikan tahun 2025 di Kalimantan Timur:
(Ribu Rupiah/Kapita/Tahun)