TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengimbau para pengelola destinasi wisata untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan menghadirkan pelayanan yang prima, aman, dan berorientasi pada kenyamanan wisatawan.
“Kami mengimbau pengelola destinasi untuk mengedepankan kebersihan, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi wisatawan. Terlebih dengan adanya tantangan cuaca ekstrem, kewaspadaan di sektor pariwisata perlu terus ditingkatkan,” kata Widiyanti Putri Wardhana melalui rilisnya, Jumat 26 Desember 2025.
Libur Natal dan Tahun Baru merupakan salah satu momentum terbesar dalam pergerakan wisatawan.
Baca juga: WNA Inggris Terima Remisi 1 Bulan, Lima Orang WBP Rutan Negara Terima Remisi Natal
Pada periode libur Nataru 2025/2026, Kementerian Pariwisata memproyeksikan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1,45 juta orang.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pergerakan wisatawan nusantara diperkirakan menembus lebih dari 100 juta perjalanan.
Lebih lanjutnya Widiyanti menjelaskan, dalam rangka mendukung pelayanan prima di destinasi wisata, Kementerian Pariwisata telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kesiapan Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Surat edaran tersebut dilengkapi dengan tautan berisi berbagai modul pendukung, antara lain modul kebencanaan, penerapan CHSE, panduan implementasi, serta petunjuk teknis manajemen risiko di destinasi pariwisata.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga secara aktif melakukan peninjauan langsung terhadap kesiapan destinasi wisata di berbagai daerah.
Kepada wisatawan, Menpar Widiyanti turut mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan selama berwisata dengan memperhatikan informasi dan imbauan terkait kondisi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG.
Wisatawan juga diharapkan memilih destinasi dan aktivitas wisata yang aman, serta menghindari kegiatan berisiko tinggi saat terjadi cuaca ekstrem.
Selain itu, penggunaan moda transportasi yang memenuhi standar kelaikan menjadi hal penting demi keselamatan perjalanan.
“Berbagai langkah telah kami lakukan, termasuk rapat koordinasi dengan Polri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kemenko PMK, serta Kemenko IPK, untuk memastikan seluruh persiapan dan koordinasi lintas kementerian berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Dalam koordinasi lintas sektoral tersebut, pemerintah juga menghadirkan berbagai program pendukung pergerakan wisatawan selama libur Nataru.
Di antaranya stimulus diskon tiket pesawat domestik sebesar 13–14 persen serta penyelenggaraan BINA Indonesia Great Sale 2025 yang berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Program ini melibatkan lebih dari 380 perusahaan, 80.000 gerai, 800 merek, dan lebih dari 400 pusat perbelanjaan di 24 provinsi dengan penawaran diskon sebesar 20–80 persen.
Khusus bagi wisatawan mancanegara, disediakan pula fasilitas pengembalian pajak (tax refund) sebesar 11 persen.
Selain itu, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan 23 mitra telah menyiapkan lebih dari 65 paket wisata serta 244 event yang dapat menjadi pilihan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
“Saya mengajak masyarakat untuk jalan-jalan di Indonesia, belanja di Indonesia, serta membuat konten-konten positif, karena pariwisata kita perlu terus dipromosikan bersama,” pungkasnya.