TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri kembali memberangkatkan ratusan personel dari Korps Brimob untuk membantu penanganan pemulihan pasca bencana di Pulau Sumatera.
Ratusan personel ini akan difokuskan ke wilayah Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Baca juga: Komdigi Apresiasi Gerak Cepat TelkomGroup Pulihkan Jaringan dan Salurkan Bantuan di Aceh Tamiang
Ada sekitar kurang lebih 7 ekor anjing polisi alias K-9 yang ikut diberangkatkan.
Gelar apel pengecekan pasukan ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo, di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).
Baca juga: Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak
Turut hadir dalam apel, Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi Komjen Pol Fadil Imran, Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri Irjen Pol Raden Firdaus Kurniawan, hingga Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Pol Ritonga.
Dalam paparannya, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penebalan pasukan di wilayah bencana Sumatera merupakan perintah dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, karena melihat adanya kebutuhan tenaga dan peralatan pendukung.
"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, Polri mempersiapkan kembali, memberangkatkan pasukan, termasuk peralatan-peralatan pendukung lainnya yang setelah kita lakukan evaluasi selama satu bulan ini, maka diperlukan itu," kata Dedi dalam pengarahannya.
Apel pengecekan pasukan digelar serentak di tingkat Mabes Polri sebanyak 300 personel, dan tingkat jajaran Polda daerah 600 personel.
Rinciannya, 100 personel dari Polda Sumatera Selatan, 100 personel Polda Banten, 100 personel Polda DIY, 100 personel Polda NTB, 100 personel Polda Kalimantan Timur, dan 100 personel dari Polda Sulawesi Selatan.
Total ada sebanyak 900 personel Brimob Nusantara yang kembali dikerahkan di penghujung akhir tahun ini.
Dedi menerangkan, penebalan pasukan di wilayah bencana mempertimbangkan kondisi lapangan yang memang membutuhkan kekuatan tambahan. Apalagi anggota Polri organik yang sebelumnya dikerahkan hampir satu bulan lalu, telah mengalami keletihan secara psikologis serta fisik.
"Tingkat keletihan secara psikologis, secara fisik juga sudah sangat letih banget anggota-anggota kita. Butuh tambahan tenaga-tenaga baru, baik dari Mabes Polri maupun nanti dari Brimob Nusantara," ucapnya.
Baca juga: Direksi dan Relawan PLN Terus Bergerak Pulihkan Aceh Tamiang Pascebanecana
Selain pengerahan personel lapangan, Polri juga menyiapkan tambahan peralatan berat, seperti eskavator, dump truck, dan buldoser untuk diberangkatkan ke wilayah bencana Sumatera.
Pengerahan alat berat ini diperuntukan bagi pembukaan akses jalan demi kelancaran mengiriman darat distribusi logistik, maupun bahan bakar minyak (BBM).
"Untuk dozer, ekskavator, kemudian dump truck juga kita persiapkan. Hari ini kita sudah persiapkan, besok saya akan ngecek langsung bagaimana operasionalisasi alat-alat berat sesuai dengan arahan Bapak Kapolri," ungkapnya.
Adapun sejak peristiwa bencana, secara total Polri telah mengerahkan 8.613 personel. Dari angka ini, 7.614 personel dikerahkan dari Satwil Polda Aceh, Polda Sumut dan Polda Sumbar. Kemudian tambahan personel BKO dari Mabes Polri sebanyak 999 orang.
Dedi menyatakan pengerahan pasukan bisa kembali dilakukan jika berdasarkan hasil evaluasi dibutuhkan penebalan kekuatan di lapangan.
Jika dari hasil evaluasi dibutuhkan penambahan pasukan lagi, Polri akan mengirimkan lagi pasukan pada bulan Januari dan Februari 2026.
"Kekuatan ini tentunya sudah didesain, direncanakan oleh Pak Astamaops. Bisa kita tambah lagi nanti di bulan Januari dan bulan Februari," ungkap dia.
Kabupaten Aceh Tamiang baru saja mengalami banjir bandang besar pada akhir November 2025.
Dampaknya sangat parah: puluhan korban jiwa, ratusan ribu pengungsi, desa yang hilang, serta kerusakan infrastruktur. Pemerintah masih memperpanjang masa tanggap darurat hingga awal Januari 2026.
Kondisi Terkini di Aceh Tamiang