TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Pemerintah Kabupaten akan membuat masjid di Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
Sejauh ini, sudah disodorkan beberapa desain masjid yang akan dibangun tersebut. Dari tiga pilihan desain yang diberikan Dinas PUPR Perkim Tana Tidung, masyarakat Tengku Dacing memilih konsep Arabic yang nantinya tetap menyelipkan unsur kearifan lokal budaya Suku Tidung.
Masyarakat Desa Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Kalimantan Utara, sebentar lagi akan memiliki rumah ibadah ikonik.
Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berencana membangun sebuah masjid megah yang memadukan nuansa Timur Tengah dengan kekayaan budaya lokal.
Baca juga: Jadwal Festival Tari Pesisir dan Pedalaman Kaltara di Tana Tidung, Disediakan Hadiah Rp340 Juta
Desain masjid ini bukan ditentukan sepihak oleh pemerintah. Dinas PUPR Perkim KTT menyodorkan tiga pilihan konsep kepada warga, yakni:
Hasilnya, masyarakat Tengku Dacing menjatuhkan pilihan pada konsep Arabic, dengan catatan tetap menyisipkan ornamen kearifan lokal khas Suku Tidung.
Membangun di Tengku Dacing bukanlah perkara mudah. Wilayah ini berada di sebuah pulau yang terpisah dari ibu kota kabupaten, Tideng Pale.
Untuk mencapainya, dibutuhkan perjalanan jalur air selama kurang lebih dua jam.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Tana Tidung, Rico Ardianto, mengungkapkan bahwa tantangan utama proyek ini adalah mobilisasi material bangunan.
Mengingat lokasinya yang terisolasi, pengangkutan bahan bangunan harus dilakukan secara estafet.
"Permasalahan utamanya adalah mobilisasi. Dari pelabuhan, kita mungkin pakai tiga kali angkut; mulai dari kapal, lalu dipindahkan ke truk, hingga kendaraan roda tiga untuk sampai ke lokasi," jelas Rico, Kamis (25/12/2025).
Pembangunan masjid ini merupakan salah satu program prestisius dalam visi misi Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali.
Proyek ini direncanakan mulai masuk tahap lelang pada Januari 2026 dengan skema tahun jamak (multi-years) hingga tahun 2028.
"Anggarannya kurang lebih Rp9 miliar. Pekerjaannya dimulai tahun 2026 dan ditargetkan rampung pada 2028," tambah Rico.
Masjid yang akan menjadi pusat kegiatan ibadah umat Muslim di Tengku Dacing ini dirancang dengan dimensi bangunan 22,5 x 22,5 meter di atas lahan seluas 50 x 36 meter.
Baca juga: Pemkab Tana Tidung Gandeng Tanoto Foundation untuk Pengembangan Pendidikan Dasar
Dengan ukuran tersebut, masjid ini diproyeksikan mampu menampung hingga 1.500 jemaah.
Mengenai detail estetika, Rico menjelaskan bahwa unsur kearifan lokal Suku Tidung akan diaplikasikan pada detail arsitektur agar identitas daerah tetap terjaga di tengah megahnya konsep Arabic.
"Masyarakat minta model Arab tapi tetap ada kearifan lokalnya, biasanya disisipkan pada model pagar atau hiasan profil bangunannya," pungkasnya.