Doa Hendri Terjawab setelah 30 Tahun Mengabdi Jadi Pegawai Honorer, Tak Menyangka Diangkat Jadi PPPK
December 26, 2025 03:02 PM

TRIBUNJATIM.COM - Hendri (54) tak menyangka akhirnya diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.

Setelah 30 tahun mengabdi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Hendri akhirnya dilantik di Lapangan Karangpawitan, Selasa (23/12) pagi.

Ia menjadi pegawai honorer sejak usia 24 tahun.

Ia menjalani tugas demi tugas tanpa pernah tahu kapan kepastian status akan datang.

Baca juga: Diupah Rp 75 Ribu saat Jadi Tukang Sapu Sekolah, Niram Diangkat Jadi PPPK usai 18 Tahun Pengabdian

Tahun demi tahun berlalu, kebijakan berubah, tetapi Hendri tetap bertahan dengan satu prinsip sederhana, yakni tetap bekerja dengan sepenuh hati.

Penantian panjang dan doa itu akhirnya terjawab.

Hendri menjadi salah satu dari empat tenaga honorer yang menerima Surat Keputusan (SK) P3K Paruh Waktu secara simbolis langsung dari Bupati Karawang, H Aep Syaepuloh. 

Momen tersebut menjadi sangat istimewa, bukan hanya bagi dirinya, melainkan juga bagi keluarga yang selama ini setia mendampingi.

Warga Palumbonsari itu mengaku tak pernah membayangkan akan sampai di titik ini.

Status P3K paruh waktu yang kini disandangnya bukan sekadar pengangkatan formal, melainkan pengakuan atas pengabdian panjang yang selama ini dijalani.

“Ini untuk istri dan anak-anak saya di rumah,” ujar Hendri dengan binar mata bahagia, melansir dari Kompas.com.

Harapan setelah Jadi PPPK

Selama puluhan tahun, keluarganya menjadi sandaran utama, memberi kekuatan di tengah keterbatasan dan ketidakpastian sebagai tenaga honorer.

Baginya, pelantikan ini adalah hadiah di usia yang tak lagi muda.

Dengan status baru tersebut, Hendri berharap bisa bekerja dengan lebih tenang, tetap menjaga profesionalisme, serta terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Karawang, khususnya di bidang kesehatan.

Tak hanya Hendri, syukur juga dirasakan para petugas pemadam kebakaran (damkar) di Kabupaten Karawang.

Sebanyak 144 petugas Damkar Karawang akhirnya memperoleh kepastian status setelah bertahun-tahun mengabdi di garis depan penanganan kebakaran dan kondisi darurat.

Mereka kini berstatus PPPK paruh waktu. Raut bahagia terpancar dari wajah para petugas yang mengikuti prosesi pelantikan.

Euforia kebahagiaan para petugas damkar pun berlanjut.

Mereka menggelar syukuran sederhana yang dilanjutkan dengan konvoi kendaraan pemadam kebakaran mengelilingi area Markas Komando (Mako) Damkar Karawang.

Puncak perayaan ditandai dengan tradisi siraman air dari mobil pemadam kebakaran di halaman Mako Damkar Karawang.

Momen ini menjadi simbol rasa syukur sekaligus kebersamaan para petugas Damkar.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Rohmat Ilyas mengaku bersyukur atas pengangkatan para petugas damkar menjadi PPPK Paruh Waktu.

“Alhamdulillah, hari ini sebanyak 144 petugas Damkar Karawang resmi diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu. Ini menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujar Rohmat di Mako Damkar Karawang, Rabu (24/12/2025).

Rohmat berharap, dengan adanya kepastian status kepegawaian, kinerja petugas damkar semakin optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami berharap pengangkatan ini dapat meningkatkan semangat, profesionalisme, dan kinerja petugas Damkar dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan,” kata Rohmat.

Berita Lain

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya tengah mengusulkan dan memproses 14.600 honorer menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) paruh waktu.

Kepala BKPSDM Surabaya Ira Tursilowati berharap mereka bisa ditetapkan sebagai PPPK paruh waktu. 

"Semua tengah kita ajukan ke pusat. Nanti kami akan update lagi hasilnya," katanya, Rabu (10/12/2025).

Hingga saat ini masih ada belasan ribu honorer yang tercecer. Mereka lebih dulu diikutkan seleksi pada rekrutmen PPPK penuh waktu. Namun tidak semua honorer itu lulus sebagai P3K penuh waktu.

Dari yang belum diterima ini, ada skema baru untuk mengangkat honorer di lingkungan Pemkot Surabaya itu tetap menjadi pegawai pemerintah namun P3K paruh waktu.

Di lingkungan Pemkot Surabaya nantinya sudah tidak lagi honorer. Selama ini ada belasan ribu honorer dari tenaga fungsional bekerja di lingkungan Pemkot Surabaya. Mulai dari guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lainnya.

Baca juga: 19 Tahun Mengabdi Digaji Rp 500 Ribu, Yanti Bersyukur Diangkat Jadi PPPK Meski Kini Pakai Kursi Roda

Status kepegawaian jelas, ditujukan untuk menyelesaikan masalah non-ASN dengan upah rendah, serta memenuhi kebutuhan tenaga profesional di instansi pemerintah, seperti guru, nakes, dan teknis.

Pemerintah memang bertekad menuntaskan honorer di lingkungan pemerintah. Termasuk di Pemkot Surabaya juga mengangkat para honorer melalui skema P3K.

Ira merinci hingga saat ini sudah 8.000 an honorer di Surabaya sudah diangkat menjadi P3K penuh melalui skema seleksi dan tes. Sementara Surabaya menyisakan 14.600 honorer.

Belasan tenaga honorer di lingkungan Pemkot Surabaya ini yang akan dituntaskan melalui pengusulan SK ke BKN. Saat ditanyakan sampai kapan batas akhir penuntasan honorer ini, Ira masih menunggu pusat.

"Belasan ribu P3K paruh waktu itu masih proses pengusulan SK ke BKN. Bisa jadi nanti akan ada perubahan angkanya. Prinsip, kami ajukan semua," kata Ira.

Dia menegaskan bahwa mekanisme menjadi P3K paruh waktu bukan tes ulang.  Berdasarkan usulan instansi bagi honorer yang sudah terdata BKN dan tidak lulus seleksi 2024.

Semua dokumen akan diverifikasi oleh BKN. Tak ada seleksi kompetensi. Menyesuaikan kebutuhan formasi. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.