TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan menyusul potensi hujan yang dapat memicu galodo atau banjir bandang susulan, Jumat (26/12/2026).
Diketahui bahwa banjir bandang susulan kembali terjadi di Jorong Pasa Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, pada Kamis (25/12/2025) siang.
Bencana ini juga menambah daftar kerusakan rumah warga yang belum pulih sepenuhnya dari musibah serupa sebulan sebelumnya.
Baca juga: Polemik Jembatan KA Lembah Anai, Gubernur Mahyeldi dan Fadli Zon Kompak Minta Kaji Ulang
Kalaksa BPBD Agam, Rahmat Lasmono, mengingatkan masyarakat, terutama yang bermukim di tepian sungai, agar tetap siaga.
Cuaca ekstrem berpotensi memicu galodo susulan.
“Kami minta kewaspadaan ditingkatkan. Masyarakat di daerah rawan harus waspada dan siap siaga,” ujar Rahmat Lasmono, kepada TribunPadang.com, Jumat (26/12/2025).
Terkait bencana susulan di Jorong Pasa Maninjau, Rahmat Lasmono, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca juga: Galodo Susulan Terjang Pasa Maninjau, 60 KK di Agam Mengungsi Kedua Kalinya, Rumah Rusak Bertambah
Namun, kerusakan fisik dan trauma warga kembali bertambah.
“Ada tambahan kerusakan pada beberapa rumah warga. Untuk korban jiwa dan luka-luka tidak ada, tetapi 60 KK terpaksa dievakuasi untuk kedua kalinya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, warga yang dievakuasi sebelumnya sudah kembali ke rumah masing-masing usai bencana besar yang terjadi sebulan lalu.
“Sekarang mereka harus mengungsi lagi. Sebagian sudah kita tempatkan di posko, sebagian lagi mengungsi ke rumah kerabat terdekat,” jelasnya.
Baca juga: Galodo Susulan Hantam Jorong Pasa Maninjau, BPBD Agam Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Sebelumnya, video yang diterima TribunPadang.com memperlihatkan derasnya aliran banjir.
Dimana banjir tersebut membawa material berupa batu dan kayu dengan air berwarna cokelat.
Arus galodo tampak sangat deras dan memicu kepanikan warga serta petugas di lokasi.
Dalam video tersebut, sejumlah warga terlihat dievakuasi dan menjauh dari kawasan terdampak.
Galodo terjadi pada siang hari saat wilayah tersebut tengah diguyur hujan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Agam, Rahmat Lasmono, mengatakan galodo susulan tersebut juga mengakibatkan sebanyak 60 kepala keluarga (KK) harus kembali mengungsi.
“Akibat kejadian ini, ada tambahan beberapa rumah warga yang rusak. Kemudian masyarakat juga dievakuasi sebanyak 60 KK,” ujar Rahmat Lasmono kepada TribunPadang.com, Jumat (26/12/2025).
Ia menjelaskan, sebelumnya warga yang terdampak galodo pada sebulan lalu sempat kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Galodo Susulan Terjang Jorong Pasa Maninjau, 60 KK Kembali Diungsikan
Namun, akibat galodo susulan ini, mereka kembali harus dievakuasi demi keselamatan.
“Masyarakat tersebut sudah kembali ke rumah. Sekarang dievakuasi kembali,” tegasnya.
Menurut Rahmat, warga Jorong Pasa Maninjau yang terdampak saat ini ditempatkan di posko pengungsian.
Sebagian lainnya mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Masyarakat sudah kita tempatkan di pengungsian, dan beberapa lagi ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya,” jelasnya.
Meski demikian, Rahmat memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa galodo susulan tersebut.
“Untuk korban jiwa dan korban luka-luka tidak ada,” katanya.
Baca juga: 500 Kilogram Bantuan Rendang dari Dharmasraya Tiba di Agam, untuk Aceh Dikirimkan Lewat Ekspedisi
Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi galodo susulan, terutama bagi warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai.
“Kami minta masyarakat terus siaga terhadap potensi bencana, apalagi yang tinggal di tepi sungai karena masih rawan terjadinya galodo susulan,” pungkasnya.(TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)