Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru untuk Alfius, Kisah Inspiratif Anak Penjual Pinang di Jayapura
December 26, 2025 06:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Bagi Alfius Jrifenth Mote, pohon-pohon pinang yang menjulang di halaman Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 29 Jayapura bukan sekadar pemandangan biasa, melainkan pengingat perjalanan hidupnya.

Saat duduk di sofa tamu ruang kepala sekolah dan ditanya mengenai perjalanan hidupnya, ingatan Alfius langsung melayang pada kesehariannya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya diterima sebagai siswa sekolah rakyat.

Sejak usia sembilan tahun, ia telah berjuang membantu sang ibu berjualan buah pinang setelah ayahnya meninggal ketika Alfius masih balita. Setiap pagi, sebelum berjualan, ia harus memanjat sedikitnya lima pohon pinang dan mencari daun sirih untuk kemudian dikemas dan dijual bersama ibunya.

“Mama jual di Pantai Base G,” ujarnya saat ditemui di SRMA 29 Jayapura yang berlokasi di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, beberapa waktu lalu.

Tubuh gempal dan kumis yang mulai tumbuh di atas bibirnya tidak menggambarkan usia Alfius yang baru menapak 15 tahun. Dia pun masih gemar bermain sebagaimana anak-anak seusianya. Rutinitas pagi hari sebelum berangkat sekolah dia harus berjibaku memanjat pohon pinang, berburu daun sirih, dan menyiapkan dagangan. Sepulang sekolah dia pun masih membantu ibunya berjualan hingga sore.

“Biasa temani mama jualan sampai jam 3 baru pergi main,” tuturnya.

Dalam sehari tak banyak rupiah yang mampu dibawa pulang lantaran tak semua dagangan laku. Alfius merinci dagangannya dibagi menjadi dua paket. Paket pertama berisi 13 buah pinang, 3 daun sirih dan kapur yang dibanderol Rp10 ribu. Kemudian paket 30 buah pinang, 5 daun sirih dan kapur seharga Rp20 ribu.

Baca juga: Titik Balik Hidup Dwi, Dari Rumah Sederhana ke Asrama Sekolah Rakyat

Saat ditanya cara menaklukkan pohon pinang yang menjulang tinggi, Alfius mengaku awalnya dibimbing oleh kakak laki-lakinya yang kini kelas 3 SMA. Dia menjadi tumpuan lantaran tubuhnya lebih kecil dibanding kakaknya untuk mengimbangi ketinggian dan ukuranpohon pinang yang tak begitu kokoh. Sementara satu lagi kakaknya sudah kuliah. 

Dua kakak Alfius beruntung lantaran dapat menikmati pendidikan hingga kini. Namun, cerita berbeda dialami Alfius lantaran sempat terancam putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikan seluruh anak-anaknya.

Beruntung kabar bahagia datang dari rekan kakak perempuannya yang mengabarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menggagas program prioritas Sekolah Rakyat yang menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem yang berada di desil 1 dan 2 data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN). Sekolah berkonsep asrama itu pun akan dibuka di Jayapura. 

Tak berselang lama, kabar itu benar-benar menjadi kenyataan setelah salah seorang pendamping sosial datang ke rumahnya dan menawarkan melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat. Dengan penuh kebahagiaan pinangan itu langsung diterima.

Tak terasa lima bulan lebih sudah Alfius tinggal di asrama SRMA 29 Jayapura. Segala kebutuhannya ditanggung negara. Mulai dari makan tiga kali sehari dengan dua kali snack, seragam, tas, sepatu, alat tulis, cek kesehatan, tempat tidur, hingga biaya pendidikan seluruhnya gratis.

Tak hanya guru yang mendampingi, dia dan 99 rekannya juga mendapat bimbingan dan arahan dari wali asuh dan wali asrama selama 24 jam. Seluruh aktivitasnya selama sehari semalam juga terjadwal dengan disiplin tinggi.

“Saya sudah betah di sini, teman-teman banyak, makan tiga kali, enak di sini semua terjamin,” tutur Alfius.

Namun satu hal yang paling penting, dia kini dapat fokus belajar dan bermain sebagaimana anak-anak seusianya. Tak perlu lagi menantang maut dengan memanjat pohon pinang yang menjulang tinggi serta berjualan di pinggir pantai tiap hari. Kini, di Sekolah Rakyat Alfius fokus memanjat harapan meraih cita-cita sebagai prajurit TNI.

Baca juga: Bertemu Gus Ipul, Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat Titipkan Ucapan Terima Kasih untuk Presiden Prabowo

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.