TRIBUNAGAM.COM, AGAM – Dampak bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi sejak 19 November 2025 lalu di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus menunjukkan perkembangan terbaru.
Berdasarkan update terbaru Pemerintah Kabupaten Agam hingga Jumat (26/12/2025) upaya penanganan darurat dan pendataan korban masih terus dilakukan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti mengungkapkan berdasarkan data terbaru yang dihimpun, jumlah korban jiwa akibat bencana ini mencapai 163 orang.
Angka ini menjadi duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Agam mengingat skala bencana yang terjadi cukup masif.
Selain korban meninggal, petugas di lapangan juga masih melakukan pencarian terhadap 38 orang yang dinyatakan hilang.
Baca juga: Angkatan Kerja Kota Padang 2025 Capai 493.647 Orang, Kesenjangan Gender Masih Terlihat
Proses evakuasi dan pencarian korban dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai unsur SAR gabungan.
Mengenai akses transportasi, sejumlah titik yang sebelumnya terisolir mulai menunjukkan kemajuan.
Di Kecamatan Palupuh, tepatnya di lokasi Banio Baririk, Nagari Pagadih, saat ini jalan sudah mulai bisa dilewati meskipun terbatas hanya untuk kendaraan roda dua.
Kabar baik datang dari lokasi Air Kijang, Nagari Nan Tujuh, yang juga berada di Kecamatan Palupuh. Jalur tersebut dilaporkan sudah bisa diakses sepenuhnya, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Namun, kendala berat masih ditemukan di Kecamatan Malalak. Di lokasi Sini Air, Malalak Selatan, ada jembatan yang masih runtuh.
Baca juga: Peringatan Cuaca dan Gelombang Laut di Perairan Sumatera Barat Selama Dua Hari ke Depan
Di wilayah lain, seperti Jorong Lambeh di Kecamatan Palembayan dan Jorong Pabatuangan di Kecamatan Matur, akses jalan berangsur membaik. Kedua lokasi tersebut saat ini sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Sektor infrastruktur dasar seperti kelistrikan juga menjadi prioritas penanganan, sebagian besar wilayah terdampak di Kecamatan Palembayan dan Matur sudah kembali mendapat pasokan listrik.
Di Kecamatan Matur, Nagari Lawang dilaporkan telah kembali normal. Sementara di Kecamatan Palembayan, mencakup Nagari Salareh Aia, Salareh Aia Timur, Salareh Tigo Koto Silungkang, hingga Nagari Baringin, seluruhnya sudah teraliri listrik secara penuh.
Meskipun demikian di wilayah Kecamatan Malalak, khususnya Malalak Timur, petugas teknis masih bekerja keras di lapangan karena jaringan listrik di lokasi tersebut masih dalam proses perbaikan.
Pemerintah Kabupaten Agam juga melakukan perpanjangan status tanggap darurat bencana.
Terhitung, perpanjangan status tanggap darurat 23 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.(*)