PANGKAJENE, TRIBUN-TIMUR.COM -- Insiden kapal tenggelam di perairan Kepulauan Podang-Pidang, Kecamatan Tupabiring, Pangkep, Sabtu (27/12/2025) pagi, terjadi saat hujan deras, dan angin kencang.
Laporan dari BMKG dan situs cuaca realtime Windy.com, mengkonfirmasi kecepatan angin 32.1 km per jam.
Hingga saat ini kawasan Pangkep, perairan pulau spermode masih diguyur hujan, dengan angin kencang.
Ombak di perairan juga terlihat menggulung keras,
Tiga penumpang kapal mesin Jolloro, ditemukan meninggal, Camat Fitri Mubarak, Ketua dompet duafa, dan Bidan darma.
Otoritas Penanganan Bencana BPBD Pangkep, Heriyanti T (48), menyebut, kini 6 penumpang lain ditemukan selamat.
Baca juga: Breaking News: Camat Tupabiring dan Dua Warga Tewas Tenggelam saat Antar Bantuan ke Pulau
"Warga pulau Podang-podang akan bawa jenazah ke muara Sungai Pangkajene," ujar Herianti kepada Tribun.
Kapal memuat 8 penumpang.
Wartawan TribunTimur.com kini masih di dermaga Pangkajene.
Sebagian petugas, kerabat menunggu di Dermaga Maccini Baji, Labakkang, sekitar 14.1 km dari Pangkajene, ibu kota kabupaten.
Kini BPBD Pangkep standby di salah satu tumah warga di Kampung Solo, Muara Sungai Pangkejene, Pangkep, Sabtu (27/12/2025) siang.
Mereka menunggu evakuasi 4 jenazah korban kapal tenggelam dari Pulau Podang-podang, Tupabiring, Pangkep.
Kapal nahas berangkat dari Dermaga Sungai Pangkajene sekitar pukul 08.00 Wita, pagi.
Kapal memuat 8 orang, termasuk Camat Tupabiring Fitri Mubarak, dokter Puskesmas Deg Eka, dan petugas kesehatan. Insiden terjadi sekira pukul 10.00 Wita, saat angin kencang dan hujan deras.
Kini jenazah masih dievakuasi warga Pulau Podangpodang, sekitar 10 mil laut dari Muara Sungai Pamgkajene.