Haul Gus Dur ke-16 di Kediri, Alissa Wahid Resmikan Rumah Lansia Gusdurian Pare
December 27, 2025 04:50 PM

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Peringatan Haul ke-16 Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kabupaten Kediri berlangsung khidmat dan sarat pesan kemanusiaan.

Momentum haul tersebut dirangkai dengan peresmian Rumah Lansia Gusdurian Mojokutho di Kecamatan Pare sebagai wujud nyata pengamalan nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur, Sabtu (27/12/2025).

Acara haul dihadiri Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Munawwaroh Wahid, tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan Gusdurian, serta berbagai elemen lintas iman.

Suasana kebhinekaan terasa sejak awal hingga akhir kegiatan.

Alissa Wahid menilai keberadaan Rumah Lansia Gusdurian menjadi gambaran nyata wajah Indonesia yang sesungguhnya, sebagaimana cita-cita Gus Dur selama hidupnya.

"Relawan, pengelola dan para pendukung rumah lansia ini berasal dari berbagai agama dan latar belakang. Inilah Indonesia yang diperjuangkan Gus Dur," kata putri sulung Gus Dur tersebut.

Menurutnya, Gus Dur meninggalkan warisan nilai yang sangat kuat, yakni memanusiakan manusia tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, maupun status sosial.

Nilai tersebut, lamjut Alissa, tercermin jelas dalam pengelolaan Rumah Lansia Gusdurian Mojokutho Pare.

Baca juga: Wali Kota Kediri Hadiri Natal 2025 di GTDI Jemaat Salomo, Tegaskan Komitmen Toleransi

Dia menegaskan, rumah lansia tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang hidup yang menjaga martabat manusia hingga usia senja.

"Gus Dur mengajarkan kita untuk menyayangi mereka yang terluka, yang terlupakan, dan yang dilemahkan. Nilai itulah yang hidup di tempat ini," ucapnya.

Koordinator Rumah Lansia Gusdurian Mojokutho, Anugrah Yulianto atau yang akrab disapa Antok Mbeler menyampaikan bahwa saat ini rumah lansia tersebut menampung sekitar 50 orang lanjut usia. Sebagian besar berasal dari kelompok rentan dan terlantar.

"Pembangunan dan operasional rumah ini murni dari gotong royong masyarakat. Tidak ada proposal, semua bergerak karena kepedulian," ungkap Antok.

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Sosial juga turut mendukung keberadaan rumah lansia tersebut.

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Ariyanto mengatakan pihaknya terus memperkuat kemitraan dengan pengelola melalui bantuan kebutuhan dasar, pendampingan, serta edukasi kepada masyarakat.

"Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar tidak menelantarkan orang tua mereka, karena merawat lansia adalah tanggung jawab bersama," ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Kediri Kompol Hary Kurniawan memastikan seluruh rangkaian kegiatan haul dan peresmian Rumah Lansia Gusdurian Mojokutho Pare berjalan aman, tertib, dan kondusif.

Peresmian rumah lansia yang dihadiri langsung Alissa Wahid tersebut mendapat perhatian luas dari masyarakat.

Polres Kediri melakukan pengamanan secara terpadu untuk memastikan kegiatan berlangsung lancar.

"Hari ini kunjungan Mbak Alissa, putri almarhum Gus Dur, dalam rangka peresmian rumah lansia berjalan lancar. Ini berkat partisipasi seluruh masyarakat serta kerja sama semua pihak," ucapnya.

Hary menjelaskan, Polres Kediri tidak hanya berperan dalam pengamanan, tetapi juga terlibat aktif dalam mendukung operasional rumah lansia, termasuk ketika ada persoalan sosial yang membutuhkan penanganan bersama.

"Kami dari Polres Kediri berperan aktif, baik dari sisi pengamanan, dukungan operasional, maupun ketika ada laporan orang hilang. Kami selalu berkolaborasi dengan pengelola, Polsek setempat, serta instansi terkait," jelasnya.

Kompol Hary menilai Rumah Lansia Gusdurian merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kelompok rentan, sekaligus cerminan nilai empati dan kemanusiaan yang harus dijaga bersama.

"Ini bukan sekadar persoalan lansia terlantar, tetapi juga menyangkut nilai empati dan kepedulian sosial. Kami memandang ini sebagai tanggung jawab bersama," tegasnya.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.