TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Seorang remaja bernama Mohammad Bimo Saputra (17), warga Dukuh Blancir, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, meninggal dunia diduga akibat pengeroyokan di wilayah Mranggen, Kabupaten Demak, Jumat (26/12/2025) dini hari.
Korban yang merupakan anggota Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa itu sebelumnya mengikuti kopi darat (kopdar) lintas daerah di Lapangan Pucang Gading, Kecamatan Mranggen, pada Kamis (25/12/2025) malam.
“Acara selesai sekitar pukul 00.00. Setelahnya, almarhum ikut mengantar teman-temannya pulang ke arah Karangawen,” ungkap Wakil Ketua Pagar Nusa Kota Semarang, M Ichwan, pada keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Sabtu (27/12/2025).
Baca juga: Pelaku Teror Bom ke 10 Sekolah Ditangkap di Semarang, Motif Patah Hati
Kronologi versi Pagar Nusa yang diterima Tribun Jateng, pengeroyokan bermula ketika rombongan saat perjalanan pulang, melewati kawasan Jalan Brigjen Sudiarto, tepatnya di depan Perumahan Plamongan Indah Semarang.
Di lokasi yang diduga sering dijadikan arena balap liar itu, mereka diteriaki lalu dikejar sekelompok orang.
Rombongan bahkan dilempari batu hingga menuju area Pasar Mranggen.
Pengejaran berlanjut sampai Flyover Ganefo. Menurut Ichwan, di titik itu Bimo diduga ditendang hingga terjatuh dari sepeda motor.
Ia kemudian dikabarkan dikeroyok oleh puluhan orang.
“Almarhum dipukuli, ditendang, diinjak, bahkan dipukul dengan papan skateboard sampai tidak berdaya,” imbuhnya.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi korban ke RS Pelita Anugerah Mranggen.
Namun, nyawa Bimo tidak tertolong. Jenazah telah dimakamkan pada Jumat (26/12/2025) sore di sekitar kediaman korban.
Kabar meninggalnya Bimo menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan Pagar Nusa.
Ichwan menyebut almarhum sebagai kader muda yang aktif di organisasi.
Ichwan menegaskan, bahwa pagar Nusa mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kejadian tersebut dan memberikan proses hukum yang transparan serta berkeadilan.
“Pagar Nusa berduka dan tidak menerima. Kami menyatakan sikap tegas terhadap geng balap liar,” ujar Ichwan. (Rad)
Baca juga: Angkringan Porak Poranda Ditabrak Truk Mi Instan di Tuntang Semarang, Pagar Nyaris Roboh