Jalan di Batas Kendal dan Kota Semarang Jadi Neraka Bagi Pengendara
December 27, 2025 04:59 PM

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Sisa hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kendal membuat kewaspadaan Fatoni dalam berkendara meningkat.


Di jalur pantura, tepatnya perbatasan Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal, pekerja swasta itu kerap dibuat kesal saat melintas jalanan tersebut.


Lumpur yang terbawa dari aktivitas truk muatan galian C bercecer di jalanan. Fatoni pun mau tak mau harus memelankan laju motornya di jalur cepat.


"Pas hujan jadi licin jalannya, harus lebih jeli dan waspada," keluhnya, Sabtu (27/12/2025).


Perasaan was-was dan takut itu tak sepenuhnya lenyap. Fatoni membayangkan truk-truk besar di belakangnya, melaju cepat di saat ia memelankan laju motornya menghindari licinnya jalan perbatasan Kendal - Semarang itu.


Di titik itu pula, merupakan jalur pertemuan antara Pantura dengan mobil-mobil yang keluar dari exit tol, serta aktivitas galian C.


"Bisa dibayangkan kan kalau pas rame seperti apa, jalan licin harus menghindari truk-truk besar di belakangnya," paparnya.


Munadi, bahkan kerap kelilipan saat melintasi jalan berdebu di jalur perbatasan itu. 


Dia pernah merasakan motornya melaju di antara deretan truk-truk galian C yang baru saja keluar dari aktivitas penambangan.


"Depan saya truk galian C, belakang saya juga truk galian C. Waktu itu posisi saya di tengah-tengah, panas-panas jalannya berdebu sekali," tutur pekerja swasta lain yang sering melintasi jalur Pantura Kendal - Semarang.


Dia pun berharap ada langkah nyata yang dilakukan oleh Pemkab Kendal untuk mengatasi masalah ini.


"Memang beberapa waktu lalu sudah ada penanganan, tapi kan itu setiap hari lewat terus," sambungnya.

Baca juga: Bupati dan DPRD Banjarnegara Sepakati Perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah


Makan Korban


Anggota DPRD Kendal Fraksi Gerindra, Riski Aritonang mendesak Pemkab Kendal lebih tegas mengatasi persoalan galian C yang telah merenggut korban jiwa.


Dia tak ingin warga sipil lain menjadi korban berikutnya saat melintas jalur perbatasan Kendal dan Kota Semarang itu.


"Beberapa waktu lalu di situ ada kecelakaan, orangnya meninggal dunia karena terpeleset material galian C yang membuat jalan licin,"


"Jangan sampai menunggu korban berikutnya untuk diperbaiki." tegasnya.


Riski juga pernah merasakan secara langsung melintas di jalur itu dalam kondisi hujan. Selain material yang berceceran, sejumlah truk galian C juga parkir di bahu jalan.


Sehingga memperparah kondisi lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.


Riski mengapresiasi langkah Pemkab Kendal yang sempat melakukan penertiban dan pembersihan material galian C di kawasan itu beberapa waktu lalu. 


Namun, ia menilai upaya itu belum memberikan dampak jangka panjang. 


"Saya apresiasi tindakan Bupati yang sempat menertibkan. Tapi faktanya, setelah ditertibkan, kondisinya sekarang kembali seperti semula," terangnya.


Anggota DPRD Kendal Fraksi PPP, Ahmad Sukri
bahkan menyoroti aktivitas galian C yang berada terlalu dekat dengan badan jalan. Aktivitas itu dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan. 


“Kami mendorong agar aktivitas galian C ditertibkan secara tegas dan dilengkapi gorong-gorong, karena posisinya sangat dekat dengan jalan dan rawan membahayakan pengguna jalan,” sambungnya.


Menanggapi hal itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari akan segera melakukan penanganan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk mengatasi persoalan tambang.


"Untuk penertiban kan memang kewenangan provinsi. Tetapi kami tetap punya tanggung jawab, kami juga merasa dirugikan terkait kerusakan jalan juga," tandasnya. (ags)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.