Kapolri Letakkan Batu Pertama Museum Marsinah di Nganjuk, Jadi Simbol Perjuangan Buruh Indonesia
December 27, 2025 11:32 PM

 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Semangat perjuangan tokoh buruh nasional, Marsinah, kini resmi diabadikan melalui pembangunan Museum dan Rumah Singgah di tanah kelahirannya. 

Pembangunan ini ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (27/12/2025).

Berlokasi tepat di samping rumah masa kecil Marsinah, museum ini direncanakan menjadi ruang pameran barang-barang pribadi hingga dokumen-dokumen bersejarah yang merekam jejak perjuangan Marsinah dalam menyuarakan hak-hak pekerja.

Bentuk Penghormatan dan Edukasi Perjuangan

Kehadiran Kapolri di Nganjuk merupakan bentuk pemenuhan janji atas undangan keluarga Marsinah, sekaligus penghormatan mendalam terhadap jasa almarhumah. 

Dalam kunjungannya, Jenderal Sigit juga menyempatkan diri berziarah ke makam Marsinah didampingi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea.

“Beberapa waktu lalu, Ibu Marsini (kakak Marsinah) mengundang saya hadir ke Nganjuk. Hari ini saya berziarah ke makam almarhumah, menengok rumah masa kecil beliau, sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Museum dan Rumah Singgah Ibu Marsinah,” ujar Jenderal Sigit.

Kapolri menegaskan, bahwa museum ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan ruang edukasi untuk menjaga nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh Marsinah kepada para buruh di Indonesia.

Pesan Jaga Kondusivitas Ekonomi

Di hadapan perwakilan organisasi buruh yang hadir, Kapolri berpesan agar semangat Marsinah terus menyala dalam mengawal hak-hak pekerja. 

Namun, ia mengingatkan agar perjuangan tersebut dilakukan secara terukur demi menjaga iklim investasi.

"Jaga semangat yang telah diwariskan untuk berjuang memperjuangkan hak-hak buruh. Namun, laksanakan dengan baik dan terukur sehingga pesannya sampai, dan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi tetap berjalan kondusif," jelasnya.

Potensi Wisata Sejarah dan UMKM Lokal

Selain aspek sejarah, pembangunan museum ini diproyeksikan menjadi aset penting bagi Desa Nglundo dan Kabupaten Nganjuk. 

Aktivitas kunjungan dari elemen buruh seluruh Indonesia di masa depan, diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat melalui UMKM.

"Nanti akan ada kunjungan dari rekan buruh seluruh Indonesia, yang tentunya bisa menghidupkan UMKM. Manfaatnya harus dirasakan oleh masyarakat sekitar. Ini adalah aset Desa Nglundo, aset Nganjuk, dan aset bagi teman-teman buruh," pungkas Jenderal Sigit.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.