TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau perkembangan Bibit Siklon Tropis 96S yang mulai terbentuk pada 24 Desember 2025 pukul 18.00 UTC (01.00 WIB).
Menurut BMKG, Posisi Bibit Siklon Tropis 96S kini berada di Samudra Hindia di selatan Nusa Tenggara Barat.
Sistem Bibit Siklon Tropis 96S tersebut, memiliki peluang Sedang menjadi Siklon Tropis dalam periode 24 jam ke depan.
Bibit siklon adalah fase awal pembentukan siklon tropis dengan kecepatan angin 15-34 knot.
Sementara Siklon Tropis adalah badai besar yang terbentuk di atas perairan hangat dengan minimal 26,5 derajat celcius, radius mencapai 150-200 Km. Siklon ini memiliki angin kencang minimal 63 Km/jam yang berputar dengan kecepatan luar biasa.
Dikutip dari akun resmi Instagram BMKG @infobmkg, sistem Bibit Siklon Tropis 96S diprediksi memiliki peluang Sedang untuk menjadi Siklon Tropis dalam periode 24 jam kedepan, mulai 27 Desember 19.00 WIB.
Terkait hal tersebut, terdapat dampak tak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia hingga 28 Desember 2025 pukul 19.00 WIB. Termasuk adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Kemudian gelombang laut tinggi 1.25 – 2.5 meter di Perairan selatan Tengah hingga Jawa Timur. Kemudian, Perairan selatan Pulau Bali hingga Pulau Lombok hingga Pulau Timor, serta Laut Sawu.
Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG untuk 27-30 Desember 2025
Dikutip dari situs BMKG, keberadaan Siklon Tropis Grant di Samudra Hindia selatan Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 96S di selatan NTB turut berpengaruh dalam meningkatkan potensi hujan dengan intensitas lebih tinggi di sejumlah wilayah
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 26–28 Desember 2025.
Seperti di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, sebagian besar Pulau Jawa, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan.
Potensi angin kencang pun dapat terjadi di Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
BMKG juga memprediksi, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia selama Tahun Baru 2026 umumnya berawan hingga hujan ringan dan sedang.
Namun, di sejumlah wilayah tertentu masih terdapat potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kondisi cuaca tersebut, dipengaruhi oleh La Niña lemah disertai IOD negatif, aliran angin dari Asia, suhu muka laut yang relatif hangat di perairan Indonesia.
Selain itu, aktinya gelombang atmosfer, seperti MJO, Kelvin, dan Rossby Ekuator yang mendukung pembentukan awan hujan.
“Di tengah perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, BMKG mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan agar tetap tenang namun waspada, serta berhati-hati dalam merencanakan aktivitas, terutama saat melakukan perjalanan darat, laut, dan udara, serta kegiatan luar ruang seperti ibadah, wisata, dan perayaan malam pergantian tahun,” kata Faisal, Jumat (26/12/2025).
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 6 Ibu Kota di Pulau Jawa Besok Minggu, 28 Desember 2025: Jogja Berawan
Masyarakat pun diimbau untuk memantau informasi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Informasi mengenai cuaca dapat dipantau melalui aplikasi InfoBMKG, laman http://www.bmkg.go.id, dan media sosial resmi @infobmkg.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)