SURYA.CO.ID - Sosok dosen Universitas Islam Makassar (UIM) Sulawesi Selatan yang viral gara-gara meludahi wanita penjaga kasir minimarket, terungkap.
Dosen UIM yang diketahui bernama Amal Said itu ternyata berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Dia memiliki bergelar Doktor, atau gelar yang diberikan kepada lulusan jenjang S3.
Rektor UIM, Muammar Bakry, menjelaskan bahwa selama ini Amal diperbantukan sebagai tenaga pengajar di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian.
"Sebenarnya itu dosen negeri yang diperbantukan di kampus, bukan dosen yayasan. Jadi nanti kita akan bicarakan seperti apa presodurnya," tutup dia.
Sementara terkait aksi viral Amal, Muammar memastikan akan memberikan sanksi tegas.
"Iya (disayangkan). Pasti akan kita berikan sanksi akademik sesuai aturan yang ada di kampus," tegasnya.
Menurutnya, tindakan Amal tidaklah manusiawi.
Baca juga: Nasib Dosen UIM yang Ludahi Kasir Minimarket Terancam Dipecat dan Dipidana, Ini Duduk Perkaranya
"Kita harus tabayyun dulu sama yang bersangkutan toh. Yang pasti di video itu kan ndak bagus lah, ndak manusiawi kalau itu kejadian," ujarnya, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunTimur.
Muammar yang juga Sekretaris MUI Sulsel, mengaku menyayangkan adanya kejadian itu.
Diketahui, Amal Said melakukan aksi tak terpuji ini saat tengah berbelanja di sebuah minimarket di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamanlanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (24/12/2025).
Dalam video yang beredar, awalnya AS tak terima ditegur oleh penjaga kasir usai ketahuan menyerobot antrean pembayaran.
Amal lantas meluapkan kemarahan dengan meludahi wanita penjaga kasir tersebut.
Meski mendapat perlakuan tersebut, wanita itu tetap diam dan kembali melayani AS
Akibat perbuatan itu, Amal terancam pidana karena penjaga kasir berinisial N (21) melaporkan AS ke Mapolsek Tamalanrea.
"Sudah kita terima laporannya. Sementara kita lengkapi administrasi," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Sangkala.
Menurut Sangkala, keluarga N melaporkan AS atas kasus dugaan penghinaan.
"Laporannya terkait penghinaan, itu pasal yang mendekati," tutup dia.
Sementara saat dikonfirmasi awak media, Amal Said mengaku tindakan tersebut tidaklah benar.
Namun, menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan wajar ketika seseorang merasa jengkel.
Amal menyebut kemarahannya memuncak saat dirinya diminta kembali mengantre di barisan belakang oleh staf swalayan itu.
Dia mengklaim tidak menyerobot antrean, hanya berpindah ke meja kasir yang saat itu sedang dalam kondisi kosong.
Amal mengklaim tidak meludahi muka kasir tersebut. Dia menyebut ludah itu terkena pakaian.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
