TRIBUNNEWS.COM - Skuad ganda putra Indonesia punya amunisi anyar untuk mengarungi BWF World Tour 2026 mendatang nanti dengan adanya Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.
Pasangan muda Indonesia tersebut hasil dari bongkar pasang yang dilakukan oleh pelatih ganda putra pratama, Chafidz Yusuf.
Di mana Chafidz Yusuf merupakan orang yang berperan dalam terbentuknya pasangan epic sekelas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dulu.
Lahirnya Raymond/Joaqin pada 2025 dimulai dengan berjuang di turnamen International Challenge, Series, hingga tembus BWF World Tour super 100.
Petualangan dalam turnamen tersebut ditujukkan untuk mendongkrak ranking agar bisa mentas di turnamen level super 300 ke atas.
Upaya coach Chafidz berhasil membawa keduanya bisa debut di turnamen level super 300 bertajuk Macau Open dan runner-up Korea Masters.
Setelah coba peruntungan di turnamen super 300, keduanya akhirnya bisa debut di turnamen super 500, Australia Open 2025.
Kejutan diberikan Raymond/Joaquin dalam aksi keduanya di Negeri Kanguru dengan berhasil menjadi juara super 500 untuk pertama kali dalam karier keduanya.
Baca juga: Daftar 10 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2026: Raymond/Joaquin Debut Super 1000
Bahkan perjalanan Raymond/Joaquin untuk jadi juara Australia Open 2025 dibuktikan dengan menumbangkan pasangan-pasangan elite.
Mulai dari dua andalan Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Hingga berakhir dengan membantai senior mereka, Fajar Alfian/Shohibul Fikri di partai final dan memastikan Raymond/Joaquin jadi juara.
Raymond mengakui, gelar juara yang diraih di Australia meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Namun, ia menegaskan bahwa capaian tersebut tidak ingin dijadikan beban dalam menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.
Menariknya, pemain asal Bandung, Jawa Barat, menegaskan soal tekad mereka ingin susul seniornya, Fajar/Fikri di top 10 ranking dunia.
"Karena kita masih belum jadi apa-apa. Jadi mau main nothing to lose aja di level atas," papar Raymond mengutip PBSI.
"Harapannya lebih baik dari tahun sebelumnya. Targetnya masuk top 10 di 2026 ini dan pengin meraih gelar yang lebih banyak lagi," tambahnya.
Senada dengan partnernya, Joaquin menuturkan bahwa penting untuk menjaga kepercayaan diri dengan tidak meninggikan maupun meremehkan lawan.
Akan tetapi mereka turut meyakini bahwa keduanya mampu tampil lebih baik dan lebih siap dalam setiap pertandingan khususnya jelang musim 2026.
Di sisi lain, lanjut Joaquin, tantangan ke depan bakal semakin berat, terutama setelah mereka mampu mengalahkan pasangan yang menghuni jajaran 10 besar dunia.
"Pasti ekspektasinya tinggi terhadap kita. Jadi kita harus bisa kontrol dan lebih disiplin dalam latihan, karena pasti jauh lebih berat dibanding sebelumnya," papar Joaquin.
Dengan gelar Australia Open 2025, Raymond/Joaquin kini berada di top 25 dunia dan nama mereka mudah masuk ke turnamen super 500 ke atas.
Mengutip BWF Corporate Calendar, bulan Januari 2025 nanti keduanya sudah dinanti tiga turnamen dengan level berbeda-beda.
Mulai dari Malaysia Open sudah ada nama Raymond/Joaquin yang artinya akan jadi panggung debut di turnamen level super 1000.
Mereka melewatkan India Open (super 750) setelah mentas di Negeri Jiran dan memilih bersiap untuk Indonesia Masters (super 500) dan Thailand Masters (super 300).
Turnamen elite menanti Raymond/Joaquin di BWF World Tour 2026 bulan Januari mendatang, kesempatan keduanya mendongkrak ranking dan uji konsistensi.
(Tribunnews.com/Niken)