TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, Yayasan Indonesia Setara (YIS) bersama OK OCE Forever menggelar kegiatan bazar sembako murah sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat prasejahtera. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor OK OCE Forever, Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (27/12/2025), dan menyasar warga kurang mampu, khususnya janda serta lansia yang terdampak lonjakan harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Sandiaga Uno Gelar Sembako Murah Jelang Natal: Bisa Bikin Emak-emak Tersenyum
Sebanyak 100 warga menerima paket sembako senilai Rp100.000 yang berisi beras 3 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kilogram, mie instan, serta teh. Program ini dihadirkan sebagai upaya meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah meningkatnya harga bahan pokok menjelang momen libur akhir tahun.
Founder Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat yang daya belinya semakin tertekan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.
Sandiaga Uno menjelaskan, menjelang Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan signifikan sehingga berdampak langsung pada kelompok rentan, seperti dhuafa, janda, dan lansia.
“Melalui penyediaan paket sembako murah ini, kami berharap dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis, Minggu (28/12/2025).
Program sembako murah ini terlaksana berkat kolaborasi antara Yayasan Indonesia Setara (YIS) dan OK OCE Forever. YIS memberikan dukungan pendanaan untuk penyediaan paket sembako, sementara OK OCE Forever berperan dalam pendataan penerima manfaat serta pendampingan di tingkat komunitas.
Baca juga: Sandiaga Uno Instruksikan OK OCE Fokus Bantu Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kolaborasi tersebut menjadi wujud komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat serta membantu warga prasejahtera di tingkat akar rumput.
Sementara itu, Ketua OK OCE Forever, Esti Dwi Gandini, mengungkapkan bahwa sasaran utama kegiatan ini adalah perempuan dhuafa berusia di atas 40 tahun, yang mayoritas merupakan janda dan lansia.
Menurutnya, kelompok ini merupakan pihak yang paling terdampak akibat lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Nataru.
“Banyak dari mereka mengeluhkan sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga beras, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya terus naik. Kegiatan ini diharapkan bisa membantu dan memberikan dampak langsung bagi mereka,” ungkap Esti.
Baca juga: Sandiaga Uno: Era Baru Bisnis Adalah Kolaborasi, Bukan Kompetisi