Huntara Korban Banjir Agam Dikebut, Tukang Kerja Dua Shift Nonstop
December 28, 2025 10:38 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah tenaga tukang dan membagi jam kerja menjadi dua shift untuk mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Langkah percepatan ini sejalan dengan target pemerintah membangun ribuan hunian bagi korban bencana di Sumatera.

Pembangunan huntara tahap I di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan, Agam, terus dikebut.

Rencananya, ada 117 unit huntara yang akan dibangun di lokasi tersebut.

Hingga Minggu (27/12/2025), progres pengerjaan sudah mencapai 50 persen.

Baja ringan sebagai pondasi dan pembatas bangunan telah berdiri, sementara pemasangan dinding dilakukan bertahap. Empat unit alat berat juga bekerja sejak pagi hingga malam untuk mempercepat proses.

Ketua Harian Unsur Pengarah BNPB, Ary Laksmana, menyebut penambahan tukang dilakukan agar pembangunan huntara berlangsung cepat.

“Kami menambah tenaga ahli pertukangan menjadi dua kali lipat dari sebelumnya dan dibagi menjadi dua shift,” ujarnya dalam siaran pers BNPB.

Selain tukang, personel gabungan dari TNI juga dilibatkan.

Awalnya hanya 100 personel TNI dan 6 tukang, kini jumlahnya digandakan untuk mempercepat target.

Meski demikian, hujan deras di Agam menjadi tantangan utama. BNPB menambah frekuensi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menurunkan intensitas hujan.

“Kami sudah meminta tim OMC menambah jam terbang untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Palembaian,” kata Ary.

 Target 25 Ribu Rumah

Pemerintah mempercepat pembangunan hunian bagi korban bencana di Sumatera.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut pembangunan huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap) dilakukan lintas kementerian dan lembaga, termasuk Danantara, BNPB, dan Kementerian Perumahan.

Hasil rapat koordinasi menetapkan target 25 ribu unit, dengan 15 ribu dibangun Danantara melalui BUMN.

“Total 15 ribu unit ditargetkan selesai dalam tiga bulan, 500 rampung pekan ini,” kata Teddy.

Hunian dilengkapi sanitasi, listrik, wifi, rumah ibadah, dan ruang anak.

Baca juga: Tenggelam di Pulau Padar Sejak Jumat, Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya Belum Ditemukan

BNPB sudah memulai 4.500 huntara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dan Kementerian Perumahan menyiapkan huntap di tiga provinsi, dengan 2.500 unit rampung minggu lalu dan 2.500 unit berikutnya dimulai pekan depan.

Kebutuhan vs Capaian

Data BNPB per 28 Desember 2025 mencatat 166.071 rumah terdampak banjir dan longsor di Sumatera:

  • Rusak berat: 53.010 → butuh hunian baru permanen
  • Rusak sedang: 41.866 → perlu renovasi besar
  • Rusak ringan: 71.195 → butuh perbaikan ringan

Total: 166.071 unit.

Angka ini menunjukkan kebutuhan hunian jauh lebih besar dibanding capaian saat ini: 500 unit rampung pekan ini dan 15 ribu unit ditargetkan selesai dalam tiga bulan.

Dengan tambahan tukang, kerja dua shift, dan dukungan OMC, pemerintah percepat hunian korban banjir. Namun data BNPB menunjukkan kebutuhan ratusan ribu unit masih jauh melampaui capaian awal.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.