Bacaan Injil Katolik Selasa 30 Desember 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
December 29, 2025 09:47 AM

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik Selasa 30 Desember 2025.

Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.

Selasa 30 Desember 2025 merupakan Hari Keenam Dalam Oktaf Natal, Santo Sabinus Uskup dan Martir, dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Selasa 30 Desember 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Misa Rabu 31 Desember 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Bacaan Pertama 1Yoh 2:12-17

Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama  Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. 

Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. 

Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada 

Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 96:7-8a.8b-9.10

Ref: Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.

Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.

Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!

Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Bacaan Injil Lukas 2:36-40

Hana berbicara tentang kanak-kanak Yesus.

Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer.

Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. 

Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah,

Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 

Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

“Anna, Sang Pendoa yang Tidak Pernah Lelah”

Dalam Bacaan Injil hari ini (Lukas 2:36–40), kita bertemu dengan sosok sederhana namun luar biasa: Anna, seorang nabi perempuan, sudah sangat tua, janda selama puluhan tahun, dan hidupnya dipersembahkan sepenuhnya untuk Tuhan. Lukas menulis bahwa ia “tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.”

Ketika Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Anna hadir di sana dan langsung mengenali karya Allah. Ia memuji Tuhan dan bersaksi kepada semua orang yang merindukan kedatangan Mesias. Tidak ada mukjizat besar yang ia lakukan, tidak ada perjalanan pelayanan keliling, tidak ada khutbah spektakuler. Tetapi melalui kesetiaan hening dan doa yang tekun, ia menjadi saksi Tuhan yang luar biasa.

Renungan hari ini mengajak kita menyadari bahwa kekudusan sering bertumbuh dalam keheningan, bukan dalam hiruk-pikuk. Konsistensi kecil, seperti doa rosario, saat teduh, membaca Kitab Suci, atau sekadar meluangkan 5 menit sebelum tidur untuk berbicara dengan Tuhan—semua itu membentuk batin seperti milik Anna.

1. Kesetiaan dalam Hal Hal Kecil: Jalan Menuju Kedalaman Rohani

Anna tidak melakukan sesuatu yang kelihatan “besar” di mata dunia. Namun ia melakukan sesuatu yang agung: tetap setia di hadapan Allah.

Bait Allah menjadi rumahnya. Doa menjadi napasnya. Keheningan menjadi sahabatnya.

Ini sangat relevan bagi kita yang hidup di era digital—serba cepat, penuh notifikasi, dan terus bergerak. Tidak mudah untuk konsisten dalam doa. Tidak mudah menjaga hati tetap diam di hadapan Tuhan. Tetapi firman hari ini mau menunjukkan bahwa kesetiaan lebih berharga daripada prestasi.

Spiritualitas harian Katolik tidak selalu harus spektakuler.

Yang Tuhan cari adalah hati yang setia, seperti Anna.

2. Doa yang Membentuk Mata Hati

Ketika Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Bait Allah, banyak orang ada di sekitar situ. Tetapi hanya dua orang yang mengenali siapa bayi itu: Simeon dan Anna.

Mengapa?

Karena hidup doa membuka mata batin.

Orang yang tekun berdoa belajar melihat yang orang lain tidak lihat. Mereka melihat penyertaan Tuhan di balik peristiwa hidup, mengenali berkat dalam kesederhanaan, dan tetap berharap meski situasi tampak gelap.

3. Usia Tak Menghalangi Panggilan Tuhan

Anna sudah sangat lanjut usia, tetapi itu tidak menghalanginya untuk berkarya bagi Tuhan. Justru pada usia itulah ia menjadi saksi bagi banyak orang.

Bacaan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pensiunkan siapa pun.

Selama kita masih bernafas, kita masih punya misi.

Bagi yang muda—jadikan Anna teladan kedisiplinan rohani.

Bagi yang tua—ingat bahwa kesaksianmu berharga di hadapan Tuhan.

4. Tuhan Bekerja dalam Keheningan

Injil ditutup dengan kalimat yang indah:

“Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.”
Yesus tumbuh dalam kesederhanaan. Tidak spektakuler. Tidak dramatik. Tetapi Allah bekerja, perlahan, dalam keheningan Nazaret.

Begitu juga hidup kita.

Doa, kesetiaan, dan pengulangan kecil setiap hari—semua itu sedang membentuk kita menjadi pribadi yang penuh hikmat dan rahmat.

5. Renungan Pribadi

Apakah aku setia dalam doa harian, seperti Anna?
Apakah aku memberi ruang hening dalam hidupku, atau semuanya dipenuhi kesibukan?
Apakah aku menyadari bahwa Tuhan dapat memakai aku, berapa pun usia dan kondisiku?
Hari ini, mari kita minta rahmat untuk memiliki ketekunan, keheningan, dan kesetiaan seperti Anna.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajari aku untuk setia seperti Anna.

Ajari aku menemukan Engkau dalam keheningan, dalam doa yang sederhana, dan dalam kesetiaan kecil sehari-hari.

Bentukkan hatiku agar mampu melihat karya-Mu dalam hidupku.

Amin. (Sumber: the katolik.com/kgg).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.