TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG-Menjelang perayaan malam pergantian tahun 2025/2026, Polsek Sumur bersama warga Sumur, Kabupaten Pandeglang, akan menggelar doa bersama. 

Doa bersama tersebut dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, pada malam pergantian akhir tahun 2025/2026.

Demikian disampaikan langsung Kapolsek Sumur, Iptu Erwin Heriyadi. 

"Nanti kita mau ada doa bersama warga, pada malam pergantian malam tahun baru," ujarnya dalam sambungnya telepon, Minggu (28/12/2025). 

Erwin mengungkapkan, doa bersama juga sekaligus mengingat masa kelam kejadian tsunami di wilayah Sumur tahun 2018. 

Kegiatan doa bersama tidak hanya akan diikuti warga,  termasuk juga pengelola tempat wisata. 

"Karena Sumur pernah kejadian tsunami saat pergantian tahun, maka kami akan melangsungkan doa bersama," ujarnya.

Kejadian tsunami melanda Selat Sunda pada 22 Desember 2018 silam itu merenggut nyawa 426 korban jiwa dan 7.202 lainnya luka-luka.

Erwin mengatakan, pelaksanaan doa bersama di Kampung Legon, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur. 

"Nanti tempatnya di situ," katanya. 

Baca juga: Antisipasi Tsunami, Wamen Pariwisata Dorong Pengelola Pantai di Banten Pasang Jalur Evakuasi

Tak hanya itu, tambah Erwin, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada pengolahan wisata di wilayah Sumur. 

"Sosialisasi sudah kita lakukan, supaya semuanya dapat berjalan aman dan lancar," katanya. 

Polsek Sumur mengimbau kepada masyarakat di wilayah Sumur, agar tidak merayakan malam tahun baru dengan membakar petasan maupun kebang api. 

"Jadi tidak boleh ada pesta kembang api di malam perayaan tahun baru, itu dilarang," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, tsunami melanda Kabupaten Pandeglang pada 2018. 

Sumur menjadi salah satu wilayah yang  terdampak paling parah akibat tsunami tersebut. 

Tak hanya Sumur, namun wilayah Carita, Panimbang, dan Tanjung Lesung juga terdampak. 

Penyebab tsunami itu dikarenakan Gunung Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi.