SURYA.co.id – Jalur ekstrem Mojokerto-Kota Batu via Pacet-Cangar, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), masih menjadi favorit sejumlah pengendara, Minggu (28/12/2025).
Terpantau kenaikan volume wisatawan mulai padat di bundaran Pacet menuju ke sejumlah objek wisata sekitar pukul 10.00 WIB hingga sore.
"Dari pantauan kami mulai dari pagi ada peningkatan kendaraan di kawasan wisata, terutama jalur Cangar-Pacet," kata Kasi Dalops UPT P3 LLAJ Dishub Jatim, Akhmad Yazid, Minggu (28/12/2025).
Menurutnya, kondisi lalu lintas ramai lancar dari arah Pacet ke Kota Batu maupun sebaliknya yang didominasi kendaraan roda dua dan mobil pribadi.
"Peningkatannya sekitar 80 persen dan arus lalu lintas ramai lancar," ujar Yazid.
Baca juga: Jalur Cangar-Pacet Dibuka 2 Pekan Pasca Longsor Kutukan Sendi-Gajahmungkur, Ditutup Hanya Saat Hujan
Dishub Jatim juga mengimbau pengendara kendaraan khususnya motor/mobil matic yang lewat jalan alternatif dari arah Kota Batu ke Pacet, untuk berhenti sejenak mendinginkan rem di Rest Area Sendi II.
Petugas Dishub Jatim juga memasang papan informasi di sepanjang jalur, yang rawan potensi tanah longsor dan rem blong agar pengguna jalan berhenti di Rest Area Sendi.
Sempat tercium bau gosong rem yang menyengat, dari beberapa kendaraan roda empat saat melewati turunan Sendi.
"Kita tekankan bagi masyarakat yang lewat jalan ini dari arah Cangar-Pacet agar berhenti di Rest Area Sendi minimal 15 menit. Fungsinya untuk mendinginkan rem sehingga optimal saat melewati jalan turunan curam. Jangan disepelekan karena itu demi keselamatan sendiri dan pengguna jalan lainnya," bebernya.
Hendras (42), seorang wisatawan asal Surabaya mengaku mengendarai mobil manual/matic melewati jalan Pacet-Cangar sejak tahun 2010 lalu.
Ia sudah hafal kharakteristik jalur ekstrem tersebut, mulai dari tanjakan atau turunan curam hingga setiap kelokan.
"Setiap kali mau ke Kota Batu selalu lewat Mojokerto via Pacet-Cangar, sejak 2010 lalu. Ya, sangat hafal sekali banyak tikungan tajam dan turunannya ekstrem," ungkap Hendras.
Dari pengalamannya lebih dari 15 tahun itu, Hendras berbagi tips mengemudikan mobil matic saat melewati jalan turunan Cangar-Pacet.
Perlu diperhatikan, wajib cek kendaraan dalam kondisi prima terutama sistem pengereman. Driver harus memiliki skill yang mumpuni dan tidak boleh mengantuk saat mengemudi, lantaran jalur ini memiliki tikungan tajam dengan jalan sempit dan jurang.
"Selalu cek rem mobil atau oli ketika lewat jalur ini, untuk mobil matic kebetulan saya pakai CR-V jadi posisi transmisi mode S gigi 1. Saya selalu jaga kecepatan maksimal 30-40 KM di jalan turunan dan jangan tekan rem terlalu sering, tekan lepas, lalu tekan kemudian lepas lagi untuk menghindari komponen rem panas yang bisa menyebabkan blong," pungkasnya.
Ia meminta tidak asal menginjak pedal gas saat posisi jalan turunan tajam melewati kelokan. Batasi kecepatan mobil agar tidak melebihi 50 KM, jika di atas itu maka kinerja rem akan berlebihan, yang berpotensi panas menyebabkan blong.
"Rem mobil saya pernah berasap, ternyata saat itu kecepatan rata-rata 60 KM. Jadi sekarang selalu jaga kecepatan di bawah itu, main aman di kecepatan 20/30 KM. Sudah saya buktikan, kalau pelan kinerja rem tidak terlalu berat. Pasti akan terasa remnya sebentar saja lalu lepas," tukasnya.
