TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Suasana di area parkir Pelabuhan Kayan II, Jalan Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ), terpantau cukup lengang, meski tengah menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) 2026.
Kondisi tersebut membuat dua petugas pengatur area parkir tampak tidak terlalu sibuk.
Meski jumlah penumpang di Pelabuhan Kayan II disebut mengalami peningkatan, hal itu tidak berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang memanfaatkan area parkir.
Saat dikonfirmasi, Udin, salah satu petugas parkir Pelabuhan Kayan II, mengakui bahwa jumlah kendaraan yang terdaftar menggunakan fasilitas parkir tergolong sepi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Kalau dibandingkan hari biasa memang ada kenaikan, tapi kalau disebut arus mudik menurut kami belum,” kata Udin, Senin (29/12/2025).
Baca juga: Penumpang Speedboat di Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor Padat, Roby Beli Tiket Sampai Berdesakan
Ia menjelaskan, sebagian besar calon penumpang memilih diantar oleh keluarga atau menggunakan jasa ojek ketika bepergian ke luar Tanjung Selor untuk lebih dari satu hari.
Akibatnya, tidak banyak kendaraan yang ditinggalkan, atau menginap di area parkir Pelabuhan Kayan II.
“Yang ramai itu hanya keluar-masuk saja.
Kalau kendaraan yang menginap tidak banyak.
Untuk motor yang bermalam mungkin tidak sampai 200 unit,” sebutnya.
Udin mengungkapkan, dari tahun ke tahun pendapatan jasa parkir di Pelabuhan Kayan II memang terus mengalami penurunan.
Terutama pada momen hari besar keagamaan.
“Kalau tidak salah sejak setelah tahun 2020 atau setelah Covid-19 itu mulai sepi.
Padahal dulu setiap Natal dan Lebaran pasti membeludak,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih tetap berada di rumah dibandingkan bepergian jauh.
“Sepertinya memang lagi penghematan.
Jadi orang-orang jarang berpergian, kalaupun pergi paling pulang-pergi,” ujarnya.
Sebagai informasi, tarif parkir kendaraan di Pelabuhan Kayan II untuk kendaraan roda dua yang menginap sebesar Rp25.000 per malam.
Sementara kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp50.000 per malam.
(*)
Penulis: Desi Kartika Ayu Nuryana
