TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Memasuki akhir tahun 2015, produksi sampah di Kota Pekanbaru diprediksi meningkat.
Pada kondisi normal saja,Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) Kota Pekanbaru mencatat 1200 ton sampah yang diprodukai baik rumah tangga maupun badan usaha.
Dari pantauan Tribunpekabaru.com, Senin (29/12/2025) penumpukan sampah terlihat di jalan Singgalang, Tenayan Raya. Dimana sampah-sampah menumpuk selama akhir Desember ini.
Linda, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi pembuangan sampah mengatakan, susah dua hari sampah kembali menumpuk.
" Makin banyak yang buang sampah. Namun tetap diambil kok. Tentu saja harapannya jangan waktu tahun baru nanti sampah tidak dibersihkan lagi. Kan bisa mengganggu," ungkapnya
Dari pantauan di lokasi, sampah-sampah yang dibuang memang lebih banyak sampah rumah tangga. Sampah hasil dari dapur yang sudah dimasukan dalam kantong plastik dan diikat.
Beberapa juga ada yang terbuka yang membuat sampah jadi berserakan karena keluar dari plastik.
Baca juga: Ketua DPRD Pekanbaru Minta Pemko Gratiskan Parkir Semua Ritel di Pekanbaru
Baca juga: Kritik Samade soal Lahan Sitaan: Kementerian Kehutanan Tidak Berpihak Pada Rakyat Terutama di Riau
Terpisah pelaksana Tugas ( Plt ) Kepala Dinas DLHK Kota Pekanbaru Reza Aulia Putra, S.IP., M.Si mengungkapkan, peningkatan produksi sampah terkuat erat dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan ke Kota Pekanbaru.
Karena itu pihaknya gerak cepat dengan melakukan kordinasi dan rapat dengan Lembaga Pengelolaan Sampah ( LPS ) untuk mengantisipasi peningkatan produksi sampah tersebut.
Menurutnya, untuk pengelola sampah di Kota Pekanbaru dilakukan oleh LPS di masing-masing lingkungan tempat tinggal sesuai zona.
Kemudian ada DLHK yang mengakomodir sampah di jalan-jalan protokol.
"Sampah akan meningkat akhir tahun mulai natal tahun 2925 dan tahun baru 2026. Kita sudah menerima surat dari Kementerian lingkungan hidup nomor 13 tahun 2025 tentang pengendalian sampah pada perayaan Natal tahun 2025 dan tahun baru 2026. Ini kemudian diteruskan dengan keluarnya surat edaran dari Walikota Pekanbaru terkait pengelolaan sampah," ungkap Reza kepada Tribunpekanbaru.com, di temui di ruang kerjanya, Senin (29/12/2025).
Untuk DLHK, pihaknya telah melakukan proses jemput bola dengan mengambil sampah yang ada di Jalan Protokol dan badan usaha.
" Pada beberapa titik seperti rest area yang menjadi fokus banyaknya pengunjung. Kemudian pada natal kita melakukan penjemputan pada rumah ibadah. Selanjutnya pada badan usaha seperti mall yang ada di Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Reza mengungkapkan terkait dengan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Lembaga Pengelolaan Sampah ( LPS ) dimasing-masing kelurahan, pihaknya telah melakukan rapat.
Tentu saja LPS inilah yang kemudian menjadi garda terdepan untuk pengelolaan sampah di masing-masing lingkungan.
"Selain DLHK kita berdayakan LPS untuk pengelolaan sampah di lingkungan. Jadi LPS inilah yang akan melakukan pengambilan sampah rumah tangga agar," ujarnya.
LPS ini sendiri sudah dibentuk di 83 Kelurahan di Pekanbaru. Kemudian setiap kelurahan memiliki LPS yang dibentuk untuk mengelola sampah skala lingkungan.
LPS mengelola sampah dari sumbernya (rumah warga) hingga ke trans depo (penampungan sementara).
" Jadi LPS mengangkut sampah di pemukiman warga dan jalan lingkungan.
DLHK mengangkut sampah di jalan protokol dan mengawasi kinerja LPS," ungkap Reza.
Meskipun ada peran LPS di lingkungan pada pengelolaan sampah, Reza juga mengimbau agar warga untuk berperan aktif terkuat kebersihan lingkungan.
" Tentu saja warga kami himbau untuk berperan aktif pada lingkungan agar melakukan pemilihan sampah. Memanfaatkan LPS agar sampah bisa terangkut," terangnya.