SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) nasional yang menunjukkan rendahnya capaian Matematika dan Bahasa Inggris terus menjadi bahan evaluasi.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim), Aries Agung Paewai, menegaskan peningkatan nilai TKA harus menjadi agenda bersama, karena capaian tinggi tidak datang secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran yang konsisten dan berkualitas.
Baca juga: Kendala Teknis Warnai TKA di Jawa Timur, Kemendikbud akan Lakukan Evaluasi Menyeluruh
“Evaluasi kemarin menegaskan bahwa nilai TKA anak-anak harus dinaikkan. Nilai tinggi itu ada prosesnya. Di ruang kelas harus aktif, guru harus kompatibel, dan semua ini harus dipadukan agar TKA benar-benar bermanfaat untuk mengukur prestasi dan akademik siswa,” ujar Aries, Senin (29/12/2025).
Ia menambahkan, TKA memiliki fungsi strategis, tidak hanya sebagai alat ukur kemampuan siswa, tetapi juga sebagai modal akademik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Karena itu, hasil TKA perlu direspons dengan langkah konkret, bukan sekadar menjadi angka statistik.
Terkait evaluasi kementerian, Aries menyebut Matematika menjadi mata pelajaran paling lemah yang perlu mendapat perhatian khusus.
Baca juga: Kepala Pusat Standar Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek Tinjau Pelaksanaan TKA di Surabaya
Meski demikian, secara umum capaian mata pelajaran lain masih tergolong signifikan dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan melalui intervensi yang tepat.
“Penguatan kompetensi guru menjadi kunci, disertai siswa yang lebih proaktif di kelas. Pemanfaatan digitalisasi juga harus optimal,” katanya.
Menurut Aries, pendekatan pembelajaran interaktif dan visual sangat relevan bagi karakter Generasi Z yang cenderung menyukai visualisasi dan eksplorasi digital.
Panel interaktif, media pembelajaran digital, dan ekosistem belajar yang adaptif dinilai mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Hingga saat ini ia menyatakan pihaknya belum menerima data resmi hasil TKA siswa Jawa Timur secara rinci.
Dindik Jatim baru mengakses data umum yang beredar di media massa.
“Secara resmi kami belum menerima data hasil TKA siswa di Jawa Timur. Yang ada baru data umum. Nanti akan ada data keseluruhan siswa, termasuk data per sekolah dan per siswa, yang akan dikirimkan oleh kementerian,” jelas Aries.
Data tersebut akan menjadi dasar evaluasi kebijakan pendidikan daerah, termasuk pendampingan sekolah dan penguatan pembelajaran pada mata pelajaran yang nilainya masih rendah.