TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - DKPP Kabupaten Jepara terus mendorong penguatan sektor pertanian dengan mengusulkan pembangunan 50 titik jaringan irigasi.
Upaya ini dinilai penting untuk mengurangi lahan bero sekaligus meningkatkan indeks pertanaman di sejumlah wilayah.
Kepala DKPP Kabupaten Jepara, Mudhofir mengatakan, keberadaan jaringan irigasi sangat menentukan keberhasilan produksi pertanian.
Namun demikian, tidak semua titik memiliki kondisi sumber air yang ideal.
Baca juga: Suka Cita Perayaan Natal di Pendopo Jepara, Bupati Witiarso: Paling Meriah dalam Satu Dekade
• Arif Optimis Kunjungan Wisatawan Pantai Bandengan Jepara Bisa Tutup Target Rp2,3 Miliar
• Update Harga Bahan Pokok Jelang Tahun Baru di Pasar Jepara II: Cabai Rawit Rp45 Ribu
“Dari titik-titik yang diusulkan, kendalanya ada pada kualitas sumber air, apakah airnya payau atau tidak."
"Ini sangat berpengaruh terhadap hasil pertanian,” kata Mudhofir kepada Tribunjateng.com, Senin (29/12/2025).
Mudhofir menjelaskan, untuk 2026, realisasi pembangunan jaringan irigasi tersebut masih menunggu kejelasan alokasi anggaran.
Meski begitu, DKPP terus melakukan pemetaan kebutuhan di lapangan agar program dapat segera dijalankan ketika anggaran tersedia.
Dia mengakui, penataan saluran irigasi hingga kini masih menghadapi sejumlah tantangan serius.
Pertama, kebutuhan saluran irigasi yang jumlahnya banyak dan memiliki bentang yang panjang.
Kedua, kebutuhan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan dan rehabilitasi.
Ketiga, keterbatasan ketersediaan sumber air.
“Kondisi di hulu juga berpengaruh. Penangkap air semakin berkurang karena pohon-pohon berkurang."
"Ditambah lagi jika di sekitar sumber air terdapat aktivitas tambang, itu jelas berdampak langsung ke pertanian,” jelasnya.
Dampak dari persoalan irigasi ini mulai dirasakan petani di beberapa wilayah.
Mudhofir menyebutkan, gagal panen terjadi di Desa Bongpes serta Klepu, Kecamatan Keling, akibat banjir yang melanda lahan pertanian.
“Ini menjadi evaluasi bersama. Penataan irigasi tidak hanya soal saluran, tetapi juga perlindungan lingkungan di wilayah hulu agar ketersediaan air tetap terjaga,” tegasnya.
DKPP Kabupaten Jepara berharap, melalui sinergi lintas sektor dan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat maupun daerah, persoalan irigasi dapat segera ditangani sehingga produktivitas pertanian Jepara terus meningkat dan risiko gagal panen dapat ditekan. (*)