10 Pelajar Asal Jabar Diamankan Petugas Gara-gara Nekat Lompati Pagar Candi Prambanan
December 29, 2025 03:54 PM

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebanyak 10 pelajar diamankan petugas keamanan Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan setelah ketahuan menerobos kawasan candi dengan melompat pagar pembatas pada Minggu (28/12/2025).

Polsek Prambanan dan Dinsos P3APPKB Kabupaten Klaten pun turun tangan melakukan pembinaan. 

Kapolsek Prambanan, AKP Nyoto, mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Kala itu, petugas keamanan TWC Prambanan melihat sekelompok remaja melompat pagar sisi selatan dekat Kantor Penerangan Candi. 

Para pelajar itupun lantas diamankan dan diserahkan kepada Polsek Prambanan untuk dilakukan pendataan serta pembinaan.

Mengetahui informasi itu, jajaran Polsek Prambanan bergegas ke lokasi guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif. 

“Iya benar, ada 10 anak remaja yang nekat naik pagar pembatas TWC Prambanan pada Minggu (28/12/2025)," ungkap Nyoto, Senin (29/12/2025). 

Dari hasil pendataan, Nyoto menyebut para pelajar itu berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka masih berstatus sebagai siswa SMP dan SMA di wilayah Cibadak, Jawa Barat. 

"Mereka mengaku masuk ke area candi karena ingin melihat langsung Candi Prambanan dan berfoto. Namun tidak memiliki uang untuk membeli tiket masuk," katanya. 

Baca juga: Kapolda DIY Pantau Malioboro, Pastikan Libur Akhir Tahun di Jogja Aman dan Nyaman

Pembinaan dan Pendampingan

Pihaknya pun memberikan pembinaan dengan pendampingan bersama Dinsos P3APPKB Kabupaten Klaten.

Dalam penanganan, aparat kepolisian mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif. 

Bahkan sebelum diserahkan ke Dinsos P3APPKB Kabupaten Klaten, para pelajar diberi kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang Candi Prambanan di bawah pengawasan petugas. Hal itu sebagai bagian dari pembinaan dan edukasi.

"Alhamdulillah sebagian orangtua mereka berhasil kami hubungi. Selanjutnya kami lakukan pembinaan bersama relawan Forkap serta Dinas Sosial Kabupaten Klaten untuk proses pengembalian ke kampung halaman di Jawa Barat," tuturnya. 

Dikatakan, para pelajar itu menyatakan menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Dinsos Klaten pun memastikan mereka akan dibekali kebutuhan untuk perjalanan pulang ke daerah asalnya.

Kepala Dinsos P3APPKB Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti, mengungkapkan dari 10 pelajar itu, tujuh anak di antaranya berasal dari Kota Cianjur, Jawa Barat, dan tiga anak lainnya dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

"Tujuh anak dari Kecamatan Cianjur berangkat tiga hari lalu dan berniat wisata ke Candi Prambanan dengan bekal terbatas. Mereka dari Cianjur janjian dengan tiga anak Sukabumi yang sudah di jalan. Dengan bekal mepet sampai ke Prambanan tapi tidak bisa masuk ke Candi Prambanan," jelasnya. 

Untuk sementara, mereka dititipkan ke Rumah Singgah (Rusi) Kabupaten Klaten.

Pihaknya kini tengah melakukan tracking alamat dari anak-anak tersebut lewat Dinas Sosial asal mereka. 

"Untuk pemulangan mereka, kami akan koordinasi dengan Dinsos masing-masing kabupaten tersebut," tandasnya. (*)
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.