Jembatan Gantung Desa Simpang Seluma yang Rusak Parah Dibangun Tahun 2026
December 29, 2025 04:54 PM

 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA- Kabar baik untuk masyarakat Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.

Jembatan gantung yang selama ini menjadi akses vital warga dipastikan akan kembali dibangun pada tahun 2026 mendatang.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seluma M. Saipullah saat dikonfirmasi Tribunbengkulu.com, Senin pagi 29 Desember 2025.

Menurut Saipullah, pembangunan jembatan gantung Desa Simpang akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina dengan total anggaran mencapai Rp 350 juta. 

“Alhamdulillah, pembangunan jembatan gantung Desa Simpang sudah dipastikan terealisasi tahun 2026. Anggarannya berasal dari CSR Pertamina sebesar Rp 350 juta,” kata M. Saipullah kepada TribunBengkulu.com, Senin (29/12/2025).

Kadis PUPR Seluma M. Saipullah, ST, MT
Kadis PUPR Seluma M. Saipullah, ST, MT (Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com)

Anggaran tersebut dinilai mencukupi untuk melakukan perbaikan sekaligus pembangunan kembali jembatan gantung yang selama ini kondisinya memprihatinkan dan sangat dibutuhkan masyarakat.

“Dengan anggaran yang ada, kami pastikan jembatan gantung ini bisa kembali difungsikan dengan aman. Ini memang kebutuhan mendesak masyarakat, terutama untuk aktivitas sehari-hari,” jelas M. Saipullah.

Baca juga: Pembangunan Empat Ulu Seluma Jadi Prioritas Bupati Teddy Rahman-Wabup Gustianto

Selama ini, jembatan gantung Desa Simpang menjadi akses utama warga untuk menuju lahan pertanian, sekolah, serta aktivitas ekonomi lainnya.

Kerusakan jembatan kerap dikeluhkan warga karena membahayakan keselamatan, terutama saat musim hujan dan debit air sungai meningkat.

Selain pembangunan jembatan gantung, Dinas PUPR Seluma juga telah mengusulkan pembangunan jembatan permanen yang menghubungkan Kelurahan Selebar dengan Desa Simpang kepada Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan (BPJN). 

Terlihat warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara sedang menyebrangi sepeda motor dengan arus sungai yang deras, masyarakat kecewa karena jembatan batal dibangun.
Terlihat warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara sedang menyebrangi sepeda motor dengan arus sungai yang deras, masyarakat kecewa karena jembatan batal dibangun. (Warga)

“Untuk jembatan permanen, kami sudah mengusulkan ke BPJN dengan anggaran sekitar Rp 3,4 miliar dan alhamdulillah sudah mendapat lampu hijau,” ungkap M. Saipullah.

Namun demikian, karena kondisi jembatan gantung yang saat ini dinilai sangat mendesak dan menyangkut keselamatan warga, pembangunan jembatan gantung diputuskan untuk didahulukan.

“Jembatan gantung ini sifatnya darurat dan sangat dibutuhkan masyarakat sekarang. Sementara untuk anggaran dari BPJN, nantinya akan direalisasikan untuk pembangunan jembatan permanen di jalan link kabupaten,” tambahnya.

M. Saipullah berharap, dengan dibangunnya jembatan gantung pada tahun 2026, aktivitas masyarakat Desa Simpang dan sekitarnya dapat kembali berjalan normal sambil menunggu realisasi pembangunan jembatan permanen.

“Harapan kita, jembatan gantung ini bisa menjadi solusi sementara yang aman dan layak bagi masyarakat, sebelum jembatan permanen dibangun,” tutup M. Saipullah. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.