Siap-siap Warga Jakarta! Tahun Baru 2026 di Ibu Kota Akan Dimeriahkan 8 Panggung Hiburan hingga Pertunjukan Drone
Faza Anjainah Ghautsy December 29, 2025 06:34 PM

Grid.ID - Siap-siap bagi warga Jakarta. Tahun Baru 2026 di Ibu Kota akan dimeriahkan 8 panggung hiburan hingga pertunjukan drone.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa perayaan malam Tahun Baru di Jakarta, pada Rabu (31/12/2025) tak akan menggunakan kembang api. Sebagai gantinya, Pemprov DKI menyiapkan pertunjukan drone yang disebut akan spektakuler dan tetap menghadirkan suasana meriah.

“Kami mengabarkan kepada masyarakat Jakarta bahwa tahun ini, tahun baru kita tidak kita meriahkan dengan kembang api. Tapi tidak mengurangi rasa juga bahagia, kita adakan drone. Drone cukup banyak, cukup besar, dengan transisi,” ucap Rano, dilansir dari Kompas.com.

Rano Karno kemudian menjelaskan, untuk menyambut tahun baru, dia akan melakukan gladi resik (GR). Latihan ini disebut akan berjalan selama dua hari dari mulai tanggal 30 hingga 31 Desember 2025.

“Saya mau kasih tahu, tanggal 30 dan 31 kita akan GR (geladi resik). Saya akan ada di lapangan dari pagi sampai malam. Kita GR tanggal 30 dari pagi sampai jam 10 malam, karena pihak hotel sekitar sana berharap jam 10 ke atas tidak ada kegiatan. Nah, artinya GR dilakukan dua hari, dari pagi sampai sore,” ungkapnya.

Dia lalu menuturkan bahwa Pemprov DKI telah menyiapkan delapan panggung hiburan, mulai dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Sudirman, hingga Kota Tua. Sejumlah musisi juga akan tampil, salah satunya, yaitu band D'Masiv.

“DMasiv ada di mana, teman-teman yang lain ada di mana, pokoknya artinya kalau memang memerlukan informasi itu, silakan bergabung pada waktu GR,” kata Rano.

Disebutkan bahwa Pemprov DKI sudah meminta pusat perbelanjaan, hotel, dan penyelenggara acara untuk tak menyalakan kembang api. Namun, Rano mengakui bahwa pemerintah tak bisa sepenuhnya untuk melarang warga.

“Kembang api yang kita edarkan kepada memang instansi, tapi kan kita juga tidak bisa melarang masyarakat. Tentu tidak mungkin kita bisa memeriksa masyarakat yang ada di Monas atau ada di mana untuk tidak menyalakan kembang api,” ujarnya.

Rano mengatakan, bukan hanya Jakarta yang melarang penggunaan kembang api di malam pergantian tahun baru. Sejumlah daerah lain juga membuat instruksi serupa sebagai bentuk empati terhadap korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra.

“Tapi artinya kami panitia dan seluruh hotel apapun tidak akan menyalakan kembang api. Alhamdulillah Jogja juga begitu, Bali juga begitu, Surabaya begitu, dan Alhamdulillah pun Kapolri mengeluarkan edaran tidak diizinkan menyalakan kembang api,” jelas Rano Karno.

Kebijakan Tahun Baru 2026 di Ibu Kota tanpa kembang api ini sebelumnya sudah dijelaskan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung. Larangan ini diperkuat melalui Surat Edaran (SE) Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.

SE tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menertibkan seluruh kegiatan yang membutuhkan perizinan, seperti acara di hotel, pusat perbelanjaan, hingga ruang publik. Meski demikian, Pramono mengakui bahwa Pemprov Jakarta tak bisa mengatur aktivitas individu yang menyalakan kembang api secara personal.

“Semua yang memerlukan perizinan, seperti di perhotelan maupun pusat perbelanjaan, dan sebagainya, semuanya kami minta untuk tidak ada kembang apinya,” ujar Pramono.

Melansir dari TribunJakarta.com, Pemrpov Jakarta memastikan tak akan melakukan razia terhadap pedagang maupun masyarakat yang bermain petasan. Pramono memilih pendekatan imbauan agar masyarakat tetap bisa menyambut tahun baru dengan rasa bahagia tanpa tekanan.

“Saya tidak mengadakan razia, karena kita sedang menyambut tahun baru. Jangan kemudian membuat orang tidak bahagia,” tuturnya.

Sebagai ganti pesta kembang api, Pemprov DKI akan mengisi malam pergantian tahun dengan doa bersama lintas agama di seluruh titik perayaan, termasuk di Bundaran HI yang menjadi lokasi utama. Pramono menyebut, doa bersama ini akan digelar serentak di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di kantor wali kota.

“Semua acara (tahun baru) yang diadakan di Jakarta, semuanya harus ada doa bersama, semua agama akan ada,” ujar Pramono.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.