TRIBUNMATARAMAN.COM - Proyek pembangunan Jalan Tol Kertosono–Kediri menjadi salah satu infrastruktur strategis yang disiapkan untuk memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bagian selatan. Ruas tol ini dirancang terhubung langsung dengan Tol Ngawi–Kertosono yang telah beroperasi sejak 2018.
Total kebutuhan lahan proyek Tol Kertosono–Kediri mencapai 2.149.363,36 meter persegi, yang tersebar di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk.
Khusus di wilayah Kabupaten Nganjuk, luas lahan yang dibebaskan diperkirakan mencapai 1.768.183,54 meter persegi, mencakup 16 desa di tiga kecamatan.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Arie Irianto, menjelaskan bahwa kehadiran tol ini akan melengkapi jaringan jalan bebas hambatan dari Ngawi hingga Kediri dengan total panjang mencapai 108,3 kilometer.
Baca juga: Konsep Jadul di Pos Nataru Polsek Kediri Kota, Anak-anak Belajar Budaya dari Wayang Golek
Selain meningkatkan mobilitas barang dan jasa, tol ini juga berperan penting sebagai akses menuju Bandara Internasional Kediri (Bandara Daha) serta penghubung pusat-pusat ekonomi di Jawa Timur bagian selatan hingga Tulungagung.
Tol Kertosono–Kediri akan dilengkapi satu junction di Kedungsoko, Tulungagung, yang menghubungkan ke Tol Ngawi–Kertosono. Selain itu, terdapat dua interchange utama, yakni di wilayah Nganjuk dan Kediri.
Di Kabupaten Nganjuk, exit tol Sugihwaras akan dibangun di Desa Watudandang, Kecamatan Prambon, yang nantinya menjadi akses penting menuju kawasan sekitar. Sementara di Kabupaten Kediri, exit tol berada di Kecamatan Banyakan, tidak jauh dari Bandara Daha Kediri.
1. Kecamatan Sukomoro
- Desa Nglundo
- Desa Kedungsuko
2. Kecamatan Prambon
- Desa Tanjung Tani
- Desa Baleturi
- Desa Watudandang
- Desa Rowoharjo
- Desa Singkalanyar
- Desa Gondanglegi
- Desa Sanggarahan
- Desa Sugihwaras
- Desa Tegaron
3. Kecamatan Tanjunganom
- Desa Sumberkepuh
- Desa Ngadirejo
- Desa Wates
- Desa Sambirejo
- Desa Banjaranyar
(tribunmataraman.com)