Liburan ke Maratua, Kunjungi Hidden Gem Gua Gumantung
GH News December 29, 2025 09:09 PM
Maratua -

Pulau Maratua, sebuah destinasi di tengah lautan Kalimantan Timur yang punya segudang tempat healing. Hidden Gem yang harus kamu tahu, Gua Gumantung.

Berada di Kampung Teluk Harapan, Maratua, Gua Gumantung bisa disebut pendatang baru di dunia pariwisata. Namun bagi warga sekitar, tempat ini adalah hidden gem.

Malam sebelum berangkat ke Gua Gumantung, Pak Wilson (41), sebagai wakil ketua kelompok sadar wisata (pokdarwis) memberikan gambaran tentang destinasi ini kepada kelompok Media Fam Trip yang diundang oleh Mercure Berau.

Sebelum diresmikan pada tahun 2024, Gua Gumantung adalah goa yang dipenuhi oleh burung walet. Warga datang ke sini untuk mengambil sarang walet.

Bukan perkara enteng, goa ini berada di dalam tebing karang yang terjal. Sementara bagian bawahnya adalah aliran sungai payau yang berasal dari laut. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah berenang dan bermain kano.

Goa GumantungGoa Gumantung Foto: (dok. istimewa)

"Orang yang mau ambil sarang walet harus menggantung dengan tali," ucapnya.

Ia juga sedikit membocorkan bahwa perjalanan menuju goa harus dilalui dengan treking selama 5-10 menit di atas jembatan kayu. Sambil berseloroh, ia berkata bahwa level trekking mudah saja, datar.

Keesokan paginya, kami berangkat pukul 07.00 WITa dengan menggunakan bus. Perjalanan pagi itu sangat cerah, sepanjang jalan pepohonan hijau menjadi teman. Maratua tampak apik, jalan utama menuju goa sudah diaspal.

Sesampainya di sana, kami disambut dengan papan nama Goa Gumantung. Sebuah tangga yang cukup terjal, sebuah loket menjadi bangunan pertama yang menyambut pengunjung.

Di sana tertulis beberapa daftar tiket masuk, WNI dikenakan biaya Rp 40 ribu, WNA Rp 50 ribu, warga lokal Rp 10 ribu dan anak-anak Rp 5.000 saja. Tertulis pula daftar harga atraksi yang ingin dilakukan.

Pengunjung yang ingin main kano akan dikenakan biaya Rp 50 ribu per orang. Jika pengunjung ingin foto yang lebih romantis dengan pasangan, ada perahu kano berbentuk hati yang dikenakan biaya Rp 200 ribu per pasangan. Kemudian tiap pengunjung harus mengenakan life jaket dengan biaya tambahan Rp 25 ribu.

Goa GumantungGoa Gumantung Foto: (bonauli/detikcom)

Treking dimulai, suara burung seakan memandu perjalanan kami. Ternyata, treking 'datar' yang dimaksud oleh Pak Wilson, tak sepenuhnya benar, karena jalur dibuat naik-turun mengukuti perbedaan tinggi tanah.

Tebing karang membuat suasana semakin dramatis. Sayup-sayup, terdengar suara deburan ombak. Pak Wilson membawa kami ke sebuah trek yang masih belum rampung, di sanalah pantai laut lepas berada.

"Ini masih belum selesai, nanti orang-orang bisa langsung ke laut dari jalur treking," jelas Wilson.

Kembali ke jalur gua, ada sebuah dek yang dibangun dengan pemandangan sungai. Seorang petugas sibuk membersihkan dedaunan yang jatuh ke air dari atas kano. Air terlihat pekat, dipastikan sangat dalam.

Di ujung jembatan kayu, terdapat dua buah bangunan yang berhadapan. Bangunan kayu merupakan saung istirahat untuk pengunjung, sementara bangunan semen di depannya adalah fasilitas berupa tiga buah kamar mandi.

Sebuah tangga kayu disediakan untuk turun ke sungai. Tiga buah kano disiapkan, jaket pelampung harus digunakan.

Goa GumantungGoa Gumantung Foto: (dok. istimewa)

"Kami pernah survei dengan menyelam sampai ke kedalaman 25 meter. Setelah itu masih berbentuk celah ke dalam, peralatan scuba sudah tidak bisa masuk," jelas Pak Wilson.

Terungkap sudah, mengapa sungai kecil itu berwarna gelap. Bukan karena kotor tapi dalam. Jika mendekat ke arah dek, ikan-ikan akan terlihat dari permukaan. Airnya jernih, tapi dalam.

Satu-satu kami turun ke sungai, mendayung kano di air yang tenang. Sayang, trek bermain kano sangat pendek, karena ujungnya adalah goa.

Perlahan, sinar matahari terpantul ke dalam tebing. Membias permukaan air yang hijau toska, waktu menunjukkan pukul 09.00 WITa. Menurut saya, ini adalah waktu kunjungan terbaik.

Rasanya sayang kalau hanya main kano. Saya memutuskan untuk berenang sebentar ditemani oleh seorang pemandu. Begitu masuk ke air, badan saya gemetar. Airnya sangat dingin dan pandangan ke bawah air sedikit berminyak.

Goa GumantungGoa Gumantung Foto: (dok. istimewa)

"Mungkin karena pohon dan dedaunan yang jatuh setiap hari," duga Pak Wilson.

Traveler yang suka freedive sebaiknya datang ke sini. Celah-celah goa di kedalaman sangat menantang adrenalin.

Pak Iswadi, seorang penjaga di tempat wisata itu menemani kami. Ia berkata bahwa di hari libur, ada ratusan orang yang mengantre untuk naik kano.

"Kalau sudah ramai, per orang yang naik kano diberi waktu 30 menit," ucapnya, seraya menambahkan bahwa pengunjung bisa antre berjam-jam di hari libur.

Goa GumantungPak Iswadi, staf di Goa Gumantung Foto: (bonauli/detikcom)

Ia berkata bahwa mereka kebanyakan adalah wisatawan domestik, bisa sampai 80 persen. Akhir tahun seperti ini akan jadi hari yang panjang. Selain itu, hari raya lebaran juga jadi salah satu yang terpadat.

Saya penarasan tentang aturan lain di kawasan wisata ini. Pak Iswadi berkata bahwa pengunjung wanita yang sedang haid dilarang untuk turun ke air.

"Iya, karena kita kan tidak sendirian. Mungkin kita menerima, tapi alam menolak, jadi wanita yang sedang haid dilarang untuk berenang di sini," pungkasnya.

Bonauli
Jurnalis detikcom
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.