TRIBUNBANTEN.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa pada perdagangan Senin (29/12/2025), atau hari kedua terakhir perdagangan tahun ini.
IHSG melonjak tajam hingga ditutup di level 8.644,26, menguat 106,34 poin atau 1,25 persen di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan IHSG tak lepas dari aksi beli agresif investor asing. Sepanjang perdagangan, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,24 triliun di seluruh pasar.
Dari jumlah tersebut, net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 1,03 triliun, sementara di pasar negosiasi sebesar Rp 1,21 triliun.
Baca juga: Saham BUMI Berpotensi Masuk MSCI Februari 2026, Siap Susul BRMS?
Sejumlah saham menjadi incaran utama investor asing. Saham PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) mencatatkan net buy terbesar dengan nilai Rp 914,3 miliar.
Disusul PT Darma Henwa Tbk (DEWA) sebesar Rp 576,7 miliar, serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang diborong asing senilai Rp 301,7 miliar.
Di sisi lain, terdapat pula saham-saham yang dilepas investor asing. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi saham dengan net sell terbesar, yakni Rp 568,6 miliar.
Selanjutnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 414,3 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 227,7 miliar.
Dari jajaran saham unggulan LQ45, beberapa emiten mencatatkan penguatan signifikan. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memimpin top gainers LQ45 dengan lonjakan 15,52 persen.
Disusul PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 7,26 persen dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menguat 6,42 persen.
Sementara itu, saham-saham yang masuk daftar top losers LQ45 antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang turun 2,79 persen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melemah 1,87 persen, serta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkoreksi 1,54 persen.
Secara sektoral, hampir seluruh indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor barang konsumsi nonprimer mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 3,70 persen, disusul sektor infrastruktur yang melonjak 3,33 persen.
Sektor energi menguat 3,17 persen, sektor barang baku naik 3,11 persen, serta sektor transportasi dan logistik menguat 2,63 persen.
Sektor perindustrian turut naik 1,94 persen, sektor keuangan menguat 0,90 persen, dan sektor properti serta real estat terangkat 0,84 persen.
Adapun sektor barang konsumsi primer naik 0,47 persen dan sektor kesehatan menguat 0,17 persen. Di tengah reli IHSG, hanya sektor teknologi yang tercatat melemah dengan penurunan 1,17 persen.
Dari sisi aktivitas perdagangan, total volume transaksi mencapai 41,11 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 22,84 triliun.
Sebanyak 464 saham menguat, 213 saham melemah, dan 131 saham bergerak stagnan.
Secara mingguan, IHSG telah mengakumulasi kenaikan sebesar 0,30 persen. Sementara itu, sejak awal tahun 2025, IHSG telah mencatatkan penguatan signifikan sebesar 22,10 persen.