TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Manajemen Kilang Pertamina Plaju memastikan suplai crude (minyak mentah) dan produksi serta suplai produk aman selama momen Nataru 2025/2026.
Sebagai kilang pengolahan minyak tertua di Indonesia, Kilang Pertamina Plaju memiliki desain kapasitas pengolahan sebesar 120 MBSD, atau setara dengan 12 persen dari total kapasitas kilang Pertamina.
Kapasitas tersebut tersebar pada lima unit Crude Distillation Unit (CDU) yang masing-masing berkontribusi menjaga kestabilan suplai energi nasional: CDU 1 sebesar 16,2 MBSD, CDU 2 sebesar 30 MBSD, CDU 3 sebesar 30 MBSD, CDU 4 sebesar 28,4 MBSD, dan CDU 5 sebesar 15,4 MBSD.
Dengan luas area mencapai 411,22 hektare dan didukung lebih dari 900 pekerja, RU III Plaju mengoperasikan beragam unit utama seperti CDU, HVU, FCCU, PP Plant, EWTP, Offsite, dan UTL.
Komposisi produksinya didominasi BBM 55 persen, Bottom Product 20 % , produk Intermedia 19 % , serta produk Non BBM lainnya 6 % , yang keseluruhannya menopang pasokan energi khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Baca juga: Kilang Pertamina Plaju Jamin Operasi Andal Selama Libur Panjang Nataru 2026
Terdapat lima Crude Distillation Unit (CDU) yang mengolah crude lokal (Sumbagsel) yang disuplai via pipeline, di antaranya crude Ramba (Jambi), South Palembang, Talang Akar Pendopo dan Kaji.
Sementara, Crude Domestik yang berasal dari Sumatera (Duri, SLC, Grissik Mix, Geragai, Lalang) dan Jawa (Banyu Urip, Mudi, Arjuna, Ketapang) diangkut menggunakan kapal dan ditransfer ke kapal yang lebih kecil di perairan Selat Bangka dengan skema Ship to Ship (STS) Muntok, sebelum masuk ke Sungai Musi dan bersandar di Dermaga Plaju & Sungai Gerong.
Adapun crude yang diolah menjadi berbagai produk kemudian disalurkan (lifting) sebagaimana kondisi normal dengan bantuan Subholding Commercial & Trading Pertamina untuk menjangkau fasilitas terminal BBM di wilayah Sumbagsel.
Adapun produk yang disuplai antara lain Gasoline Series (bensin), Gasoil Series (solar), Avtur, dan LPG.
Sementara, Kilang Plaju juga memproduksi produk petrokimia unggulan (Polytam) dan produk lain seperti SBPX, LAWS, Vacuum Residue dan Breezon yang disuplai ke berbagai titik di Indonesia untuk mendukung industri nasional.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Fauzia mengatakan, segenap manajemen & pekerja Refinery Unit III Plaju terus mengoptimalkan kinerja produksi di tengah masa Satgas Nataru, dimana berdasarkan data PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, terjadi peningkatan permintaan produk di hilir.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kondisi operasional kilang tetap normal, andal dan comply to regulation, dengan koordinasi bersama para stakeholder terkait serta dukungan dari seluruh masyarakat, agar Pertamina dapat terus mengolah energi secara berkelanjutan,” ujar dia.