Sejarah Friday the 13th, Hari Jumat Tanggala 13 yang Dianggap sebagai Hari Sial
Moh. Habib Asyhad December 30, 2025 12:34 PM

Friday the 13th, hari Jumat tanggal 13 yang dianggap sebagai hari sial. Bagaimana akar tradisinya?

Intisari-Online.co -Pernah tahu Friday the 13th? Bagi sebagian orang, tanggal 13 yang jatuh pada Jumat sepertinya telah menjadi pertanda sebagai “hari sial” – meski sebagian yang lain tidak mempercayainya.

Inilah sejarah mengapa Jumat tanggal 13 dianggap sebagai hari 'sial?'

Menurut Today I Found Out, asal-usul ini tidak begitu jelas, namun dapat ditelusuri dari beberapa teori. Tentang hari Jumat sial, salah satunya dianggap berasal dari tradisi Kristen.

Menurut tradisi ini, Jumat dianggap sebagai hari di mana Adam memakan buah terlarang dan terusir dari surga. Kuil Salomo juga dikatakan hancur pada Jumat, dan Yesus secara tradisional dianggap disalib pada Jumat.

Jumat Agung, peringatan penyaliban Yesus, dianggap sebagai satu-satunya hari Jumat yang tidak sial.

Teori lain mengatakan, Jumat sebagai hari sial berasal dari nama 'Friday' dalam mitologi Nordik yang berarti dewi Frigg. Dia adalah pemimpin para dewi, dewi cinta, kecantikan, kasih sayang, dan kesuburan.

Hal itu, oleh ordo religius Teutonik dianggap pembawa sial, khususnya jika mengadakan pernikahan pada hari Jumat. Kepercayaan Hindu juga menganggap angka 13 sebagai angka sial. Mereka percaya bahwa itu adalah nasib buruk bagi 13 orang untuk berkumpul bersama untuk tujuan apapun pada saat yang bersamaan.

Jauh di Eropa utara, bangsa Viking zaman kuno menceritakan kisah yang sangat mirip. Mitos Nordik menceritakan 12 dewa sedang berpesta di ruang perjamuan di Valhalla.

Kemudian Loki, dewa Mischief, muncul tanpa diundang dan menjadikan jumlah mereka 13. Loki kemudian mendorong Hod, dewa musim dingin dan kegelapan yang buta, untuk membunuh Balder the Good dengan tombak mistletoe. Hal ini membawa duka dan kabung pada malam itu.

Terlepas dari teori-teori tersebut, Jumat dan angka 13 dianggap sebagai kesialan nampaknya muncul pada pertengahan abad ke-17. Dalam dua abad berikutnya mitos itu telah menyebar hampir ke semua budaya di dunia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.