TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Tren menarik terjadi di lintasan Ketapang-Gilimanuk pada musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) tahun ini. Penyebrangan tujuan Bali justru menurun dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara penyebrangan tujuan Jawa meningkat.
GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Ardhi Ekapaty mengatakan, jumlah pergerakan penumpang dari Jawa menuju Bali menurun 0,4 persen dalam periode Nataru hingga H-2 tahun baru.
Penurunan ini menarik sebab pada tahun sebelum-sebelumnya, penumpang tujuan Bali justru meningkat akibat banyaknya wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan di Pulau Dewata.
Sementara pada lintasan rute sebaliknya, yakni dari Bali menuju Jawa, terjadi peningkatan perkenalan penumpang sekitar 5 persen dibanding periode yang sama. Artinya, peningkatan justru terjadi untuk tujuan ke Pulau Jawa.
"Jadi kalau di rata-rata, keseluruhan memang naik 2,3 persen dibanding periode tahun lalu untuk lintas Ketapang-Gilimanuk," kata Ardhi.
Baca juga: Launching Program Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air di Hutan Desa Bayurejo, Prigen, Pasuruan
Penurunan penumpang untuk penyebrangan dari Jawa ke Bali terlihat dari suasana antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. Dalam beberapa hari terakhir, Pelabuhan Ketapang terlihat lenggang. Tak terlihat adanya penumpukan kendaraan di area parkir dalam pelabuhan.
Pihaknya menduga, ada beberapa alasan yang membuat penyebrangan tujuan Bali menurun pada libur Nataru tahun ini. Salah satunya, menurunnya keinginan masyarakat untuk berlibur saat Nataru karena jarak waktunya yang berdekatan dengan Lebaran 2026.
Baca juga: Tujuh Desa di Bondowoso Dijadwalkan Gelar Pilkades PAW pada 2026
"Jadi masyarakat merasa nanggung. Lebih baik sekalian nanti berpergian mudik Lebaran," kata dia.
Pada 2026, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada pertengahan Maret. Artinya, jarak waktunya dengan Nataru hanya sekitar 3 bulan.
Meski demikian, ASDP memastikan prosedur operasional pelabuhan masih akan berjalan sesuai dengan rencana. Hal tersebut untuk memastikan penyebrangan tetap lancar dan aman bagi masyarakat.
Selain itu, ASDP juga tetap menjalankan prosedur pelarangan bagi penumpang yang membawa tiket tidak seusai data penumpang untuk masuk ke area pelabuhan. Hingga hari yang sama, sebanyak 35 kendaraan diminta putar balik di dua pelabuhan tersebut.