Ini Daftar Wilayah di Papua Tengah yang Diprediksi Masih Rawan Aksi KKB pada 2026
December 30, 2025 02:29 PM

 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Polda Papua Tengah, telah melaksanakan refleksi kinerja selama tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Markas Polda Papua Tengah, Jalan Pepera, Distek Nabire, Kabupaten Nabire, Selasa, (30/12/2025).

Refleksi ini dipimpin oleh Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, dan diikuti seluruh pejabat tinggi Polda Papua Tengah.

Baca juga: Sinergi ASABRI dan Polda Papua: Program TUNAS Sasar Penurunan Stunting di Muara Tami Jayapura

Brigjen Pol. Alfred mengatakan, tantangan serius yang dihadapi mereka selama 2025 yaitu, penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Selama di tahun ini, KKB terus melakukan berbagai aksi kekerasan seperti, pembakaran 4 bangunan oleh KKB pimpinan Tenius Kulua, dan Kalenak Murib di Kampung Kelemame, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak

Kemudian aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Bumiwalo Enumbi terhadap satu personel Polres Puncak Jaya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Baca juga: Kasus RS Marthen Indey, Aliansi Masyarakat Papua Tuntut Sanksi Tegas bagi Tenaga Medis Lalai

Lalu, aksi penembakan Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap pensiunan Polri dari Polres Puncak Jaya hingga korban meninggal dunia, serta penyerangan dua personel Brimob hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Dengan rentetan aksi yang ada, maka eksistensi KKB di sejumlah wilayah seperti, Puncak Jaya, Puncak, Deiyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Intan Jaya masih menjadi tantangan hingga 2026.

"Mereka berpotensi melakukan berbagai aksi seperti pembakaran fasilitas pemerintah, penghadangan, dan penembakan terhadap TNI/Polri serta masyarakat," kata Brigjen Pol. Alfred dalam refleksi tersebut. 

Baca juga: Bukan Pagi atau Siang, Ini Jam Langganan Hujan di Mimika Sepanjang Desember

Selain itu menurut Brigjen Pol. Alfred, aksi kelompok kriminal politik seperti, ULMWP dan KNPB yang melakukan penolakan kebijakan pemerintah, serta hasutan hingga berujung demonstrasi anarkis juga menjadi ancaman di 2026.

Masalah lain yang diprediksi muncul adalah terkait tapal batas di Distrik Kapiraya, Mimika, dan tindak pidana pencurian dengan kekerasan.

Untuk mencegah terjadinya masalah tersebut, Mantan Kapolresta Jayapura ini mengaku telah menyiapkan berbagai strategi antisipasi seperti, operasi kepolisian terpadu, dan peningkatan patroli di jam-jam rawan dan tempat-tempat rawan.

Baca juga: Dua Versi Kematian Martha Ngurmetan: Penjelasan RS Marthen Indey Berseberangan dengan Keluarga

"Jadi penegakan hukum tetap akan kami lakukan terhadap mereka yang mengganggu Kamtibmas," ujarnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.