TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Di sebuah sudut Ruang Isolasi Asoka, RSUD Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Elsaday terbaring lemah.
Tak ada sanak saudara berjaga di samping tempat tidurnya.
Yang ada hanyalah deru napas berat dan selang oksigen menemani terbaring.
Mahasiswa tingkat akhir Universitas Tomakaka Mamuju ini mendadak viral dan memicu simpati publik.
Baca juga: Universitas Tomakaka Mamuju Kembali Cetak 277 Sarjana Baru
Ia mengaku kedapatan mencuci pakaian sendiri di kamar rumah sakit.
Pemandangan itu membuat para perawat tak kuasa membendung air mata.
Berjuang dalam Kesendirian
Elsaday adalah potret keteguhan yang dipaksa keadaan.
Sebatang kara di perantauan, kedua orang tuanya telah berpulang pada 2023 lalu di tanah kelahiran mereka, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keluarganya dulu peserta transmigrasi yang mengadu nasib di Kalumpang, Mamuju, sejak 1989.
"Betul, dia sendiri di RS. Kemarin saya baru datang dari Tobadak (Kabupaten Mamuju). Kakaknya ada di Mamuju, tapi harus bekerja dan baru bisa pulang malam hari," ujar paman Elsaday, Asrial Adu (48), saat ditemui di RSUD Mamuju, Selasa (30/12/2025).
Kesendirian Elsaday di rumah sakit bukanlah hal baru.
Menurut pihak medis, ini adalah kesekian kalinya mahasiswa semester akhir tersebut masuk ruang perawatan, dan ia hampir selalu datang seorang diri.
Kondisi Medis yang Memprihatinkan
Ketua Tim Perawatan Asoka, Fatmawati Adam, menjelaskan Elsaday telah dirawat sejak 23 Desember 2025.
Diagnosis dokter menunjukkan kondisi adanya infeksi.
"Kondisinya sejak awal masuk masih sama; batuk dan sakit perut. Dia dirawat di ruang isolasi," tutur Fatmawati.
Meski tubuhnya digerogoti berbagai penyakit, semangat Elsaday untuk menyelesaikan studinya belum padam.
Di tengah rasa sesak yang menghimpit dada, ia tetap berjuang menuntaskan masa-masa akhirnya sebagai mahasiswa, meski kini ia harus bertarung lebih dulu untuk nyawanya sendiri.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, ia terlihat menggunakan nasal kanula (selang oksigen kecil di hidung) untuk membantu pernapasan, mengonfirmasi adanya keluhan sesak napas atau gangguan paru-paru.
Tangan kiri pasien tampak dibalut perban putih yang menutupi iv cath atau jarum infus, menandakan pemberian obat-obatan dan cairan dilakukan secara berkelanjutan.
Tubuh pasien terlihat cukup kurus (mengalami penurunan massa otot), yang sering kali merupakan indikasi penyakit kronis jangka panjang seperti tuberkulosis (TB) dan komplikasi ginjal.
Ia terbaring di tempat tidur rumah sakit standar dengan pagar pengaman terpasang.
Di sampingnya, terlihat tabung oksigen besar berwarna biru.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi