SURYA.CO.ID, SURABAYA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), memastikan keandalan distribusi gas bumi nasional tetap terjaga selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Monitoring intensif dilakukan untuk memastikan pasokan bagi sektor industri, komersial, hingga rumah tangga berjalan tanpa kendala.
Kegiatan monitoring ini, meninjau langsung sejumlah pelanggan strategis serta offtake station guna menjamin kontinuitas energi di wilayah Jawa Timur (Jatim) dan sekitarnya.
Kepala BPH Migas, Wahyudi Anas, menegaskan bahwa hasil pemantauan menunjukkan sistem distribusi gas bumi dalam kondisi sangat aman.
Kapasitas pasokan saat ini, dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi lonjakan kebutuhan selama masa libur panjang.
“Suplai gas bumi selama periode perayaan Natal dan Tahun Baru berada dalam kondisi sangat aman dan tidak mengalami kendala operasional,” ujar Wahyudi Anas saat melakukan kunjungan lapangan, Selasa (30/12/2025).
Wahyudi menambahkan, bahwa keandalan sistem ini mencakup sektor kelistrikan dan industri strategis, sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas pergantian tahun dengan tenang.
Salah satu titik tinjauan adalah Rumah Sakit (RS) William Booth Surabaya. Rumah sakit yang telah menggunakan gas bumi sejak 1998 ini, melaporkan tidak pernah mengalami gangguan pasokan selama lebih dari dua dekade.
Pemanfaatan gas bumi terbukti memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi operasional rumah sakit.
“Pihak rumah sakit menyampaikan, bahwa gas bumi memberikan efisiensi biaya sekitar 53 persen, dibandingkan bahan bakar lain,” jelas Wahyudi.
Selain rumah sakit, tim juga mengunjungi PT Indospring Tbk di Gresik. Perusahaan komponen otomotif dengan konsumsi gas 1,2 juta standar kaki kubik per bulan ini, tengah melakukan ekspansi pabrik yang sangat bergantung pada stabilitas energi dari PGN.
Dari sisi operator, PGN telah menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang bertugas mulai November hingga 11 Januari 2026.
Direktur Manajemen Risiko PGN, Eri Surya Kelana, memaparkan tiga strategi utama untuk menjaga layanan.
“Strategi kami mencakup keandalan infrastruktur, pemenuhan seluruh kontrak pasok, serta penerapan reliability strategy. Kami juga menyiapkan pasokan alternatif melalui beyond pipeline seperti CNG,” ungkap Eri Surya.
Sementara itu, GM PGN Wilayah Operasi SOR III, Hedi Hedianto, menyebutkan realisasi penyaluran gas di wilayahnya mencapai 236 - 241 BBTUD.
Penyaluran ini didominasi untuk kebutuhan pembangkit listrik besar seperti di Tambak Lorok, Gresik dan Batang.
Pihaknya menjamin, seluruh sektor pelanggan tetap aman dan terlayani secara optimal hingga masa libur berakhir.