Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Wali Kota Serang Budi Rustandi menyerahkan bantuan santunan kepada keluarga korban musibah sambaran petir akibat hujan deras yang terjadi pada 2 Desember lalu.
Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam meringankan beban warga terdampak.
Budi mengatakan santunan yang disalurkan sebesar Rp10 juta per keluarga korban. Bantuan tersebut berasal dari komitmen pribadi serta dukungan pemerintah daerah.
Meski nilainya tidak sebanding dengan duka dan kerugian yang dirasakan korban, ia berharap bantuan ini dapat memberikan penguatan moral bahwa warga tidak sendirian menghadapi musibah.
Baca juga: Wali Kota Serang Budi Rustandi Melayat ke Petani yang Tewas Tersambar Petir di Kasemen
“Minimal mereka bisa merasakan bahwa pemerintah hadir bersama mereka untuk mengurangi beban yang ada,” ujarnya.
Ia menjelaskan penyerahan santunan dilaksanakan secara cepat atas instruksinya langsung. Menurutnya, padatnya agenda pemerintah daerah di akhir tahun membuat seluruh perangkat daerah tetap fokus bekerja dan menjalankan program-program prioritas.
Terkait keberlanjutan bantuan, Budi menegaskan santunan yang diberikan telah sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) dan merupakan hak korban.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang juga tengah mengusulkan bantuan lanjutan ke Kementerian Sosial (Kemensos) yang memiliki program serupa.
Budi juga menyinggung perhatian terhadap anak-anak korban yang masih berusia dini. Bagi keluarga tidak mampu, pemerintah membuka akses pendidikan melalui program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang Muhammad Ibra Gholibi menjelaskan santunan sebesar Rp10 juta per keluarga korban bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui pos Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Kami juga telah mengusulkan bantuan ke Kementerian Sosial karena kejadian ini terjadi di akhir tahun. Insyaallah akan diupayakan agar bantuan sosial bisa dianggarkan dan disalurkan pada tahun depan,” kata Ibra.
Ia menambahkan bantuan bagi korban sambaran petir termasuk dalam kategori bantuan sosial tidak terencana yang dapat diusulkan oleh pemerintah daerah.
Untuk anak-anak yang ditinggalkan dan masih berusia PAUD, Dinas Sosial mengarahkan agar ke depan dapat mendaftar ke program Sekolah Rakyat.
“Pak Wali juga menyampaikan bahwa ada beberapa anak korban yang masih usia PAUD. Nanti jika akan melanjutkan ke sekolah dasar di Sekolah Rakyat, kami membuka peluang. Silakan tahun depan bisa mendaftar melalui Dinas Sosial,” jelas Ibra.
Diketahui, pada Selasa (2/12/2025), sembilan petani tersambar petir saat tengah beristirahat di sebuah gubuk di area persawahan Kampung Badamusalam, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Dikabarkan, akibat peristiwa tersebut empat orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi, yakni AH (48), SN (52), AW (37), dan RF (48).
Sementara lima orang lainnya, yakni Sayuti (55), Bahroni (60), Toha (44), Syamsi (27), dan Kodir (55), mendapatkan perawatan medis.