TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur Kota Padang hingga Selasa (30/12/2025) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan berlangsung hingga sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan durasi hujan di Kota Padang terbilang cukup panjang berdasarkan pemantauan radar cuaca BMKG.
Hujan diketahui telah terjadi sejak siang hari dan masih berlanjut hingga sore.
Baca juga: BPBD Padang Imbau Warga Waspada Bencana, Al Banna: Dua Hari Ini Puncak Musim Hujan
“Untuk hujan di Kota Padang diperkirakan masih akan berlangsung sampai sekitar pukul 19.30 WIB malam nanti, dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Desindra Deddy Kurniawan kepada TribunPadang.com, Selasa (30/12/2025).
Ia menjelaskan, sebaran hujan terpantau merata di seluruh kecamatan di Kota Padang. Dari citra radar cuaca, hujan terjadi secara kontinu sejak sore hari dan diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya satu jam ke depan.
“Kalau kita lihat dari citra radar, durasi hujan ini memang cukup lama, dari sore hingga sekitar pukul 19.30 WIB,” ujarnya.
Baca juga: Debit Air Sungai Naik Gegara Hujan Lebat, Lima Kelurahan di Koto Tangah Padang Terdampak
Desindra menambahkan, BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca sejak pukul 11.45 WIB, seiring mulai terjadinya hujan di Kota Padang.
“Dari peringatan dini, hujan sudah mulai terjadi sejak siang tadi. Jam 11.45 WIB sudah kita keluarkan peringatan dini,” jelasnya.
Terkait kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pasalnya, curah hujan di penghujung tahun masih tergolong tinggi dan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Breaking News Longsor di Sitinjau Lauik Padang, Tanah Tutupi Sebagian Jalan
Menurut Desindra, sejumlah wilayah di Sumatera Barat, termasuk Kota Padang, masih rentan terhadap banjir bandang susulan, terutama di daerah yang sebelumnya terdampak galodo.
“Masih banyak wilayah yang kemarin terkena banjir bandang atau galodo dan saat ini masih tertutup lumpur Seperti Padang. Sungai-sungai juga menjadi dangkal karena banyak material,” katanya.
Kondisi tersebut membuat sungai lebih mudah meluap meski hujan lebat hanya terjadi dalam beberapa jam.
“Dengan kondisi sungai yang dangkal, hujan lebat beberapa jam saja sekarang bisa menyebabkan air cepat meluap,” ujarnya.
Karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi bencana selama hujan masih berlangsung.
“Untuk masyarakat, kami minta tetap waspada,” pungkas Desindra.
Pantauan TribunPadang.com pada pukul 17.34 WIB, hujan masih mengguyur beberapa wilayah Kota Padang.
Baca juga: Angin Kencang Terbangkan Payung Pedagang di Pasar Raya Padang, Barang Dagangan Basah Disiram Hujan
Kondisi ini memicu kekhawatiran terjadinya banjir bandang susulan di wilayah yang sebelumnya sudah terdampak.
Debit Air Sungai Lubuk Minturun Alami Peningkatan
Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan, mengatakan debit air di aliran Sungai Lumin hingga sore hari terus mengalami peningkatan.
Bahkan, tanggul yang sebelumnya dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) kembali jebol akibat derasnya arus air.
“Kondisi air di aliran Lumin makin tinggi. Tanggul yang dibuat oleh BWS kembali jebol dan terbawa arus air,” kata Fizlan Setiawan kepada TribunPadang.com, Selasa (30/12/2025).
Warga Diminta Menjauh dari Aliran Sungai
Melihat kondisi tersebut, pihak kecamatan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar menjauh dari sepanjang aliran sungai.
Baca juga: Derasnya Aliran Sungai Lumin Jebolkan Tanggul di Koto Tangah Padang
Imbauan ini disampaikan melalui koordinasi lintas sektor, mulai dari kelurahan hingga aparat keamanan.
“Kita sudah mengimbau seluruh instansi, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, relawan, RT dan RW, serta warga setempat untuk menjauh dari sepanjang aliran sungai. Debit air masih tinggi dan curah hujan dari hulu juga cukup tinggi,” ujarnya.
Titik Kenaikan Air Akibat Hujan
Fizlan menyebutkan, sejumlah kelurahan di Kecamatan Koto Tangah terpantau mengalami kenaikan air akibat hujan yang turun sejak siang hingga sore hari.
Wilayah tersebut antara lain Kelurahan Balai Gadang, Lubuk Minturun, Koto Panjang Ikur Koto, Koto Pulai, serta Batang Kabuang Gantiang.
Terkait potensi kenaikan air susulan, Fizlan mengaku pihaknya masih terus memantau kondisi cuaca, terutama di wilayah hulu sungai.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kota Padang, Debit Air Sungai Lumin Naik, Tanggul di Koto Tangah Jebol
“Kita berharap hujan segera reda. Untuk wilayah Lubuk Minturun dan sekitarnya, hujan sudah mulai reda," harapnya.
"Tapi di hulu kondisinya masih gelap. Kita khawatir hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di sana,” ungkapnya.
Masyarakat Diarahkan Melakukan Evakuasi Mandiri
Saat ini, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai telah diarahkan untuk melakukan evakuasi mandiri sebagai langkah antisipasi.
“Masyarakat yang berada di pinggiran sungai sudah kita arahkan untuk menjauh dan evakuasi mandiri. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.
Baca juga: Debit Air Sungai Naik, Warga di Bantaran Sungai Koto Tangah Diminta Evakuasi Mandiri
Fizlan juga mengkonfirmasi terdapat satu titik tanggul yang jebol akibat tingginya debit air, yakni di kawasan Bendungan Koto Tuo.
“Itu ada satu titik, di Bendungan Koto Tuo. Sebelumnya sudah dibuat tanggul oleh BWS sebagai penahan debit air, namun karena debit air yang tinggi dan arus yang deras, tanggul tersebut terbawa arus,” pungkasnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)