9 Alat Berat Perusahaan Dikerahkan Bantu Tangani Longsor Jalan Takengon-Blangkejeren
December 30, 2025 08:51 PM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Rasidan I Gayo Lues 

TribunGayo.com, BLANGKEJEREN - Sebanyak 9 unit dari dua perusahaan telah dikerahkan untuk menangani longsor dan jalan amblas diruas jalan nasional Takengon menghubungkan Blangkejeren.

Namun hingga Selasa (30/12/2025) atau sudah sebulan lebih terjadi bencana alam arus lalu lintas Blangkejeren menuju Takengon masih belum bisa dilintasi kendaraan roda empat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunGayo.com, meksipun beberapa alat berat telah dikerahkan untuk penanganan longsor ruas jalan nasional dari arah Takengon menuju Blangkejeren itu.

Namun terjadi kendala pekerjaan terhadap ruas jalan tersebut selama ini yang disebabkan beberapa faktor utama salah satunya faktor BBM langka dan krisis setelah Takengon Aceh Tengah dan Bener Meriah terkurung dilanda bencana alam.

Sejauh ini dilaporkan masih terdapat dua longsoran yang terjadi cukup parah yang menyebabkan arus lalulintas untuk kendaraan roda empat masih lumpuh total pasca sebulan terjadi banjir bandang dan tanah longsor di wilayah tengah Aceh pada khususnya dan di beberapa Kabupaten/Kota di Aceh.

Kepala BPJN Aceh melalui PPK 3,3 selaku penanggung jawab ruas jalan nasional Takengon-Blangkejeren batas Ise-ise tersebut, Mulyadi ST MT, kepada TribunGayo.com, Selasa (30/12/2025) mengatakan, penanganan longsor dan jalan amblas dari arah Takengon menuju Blangkejeren telah dikerahkan sebanyak 9 unit alat berat  yang  dibagi dua sekmen untuk penanganan longsoran dan jalan amblas tersebut selama ini.

Dikatakan, penanganan di ruas jalan Takengon-Blangkejeren batas Ise-ise kini dibantu oleh PT Fisafa Ikhtiyeri Cipta menangani longsor dan sedang bekerja di titik terbesar longsoran,  yaitu pada KM 453+100 Kampung Kemerleng Linge.

"Dari perusahaan tersebut mengerahkan 5 unit alat berat berupa  3 unit  excavator dan 1 unit alat berat berupa wheel loader dan 1 unit buldozer, insyaallah Rabu besok sudah selesai dan bisa dilewati kendaraan roda empat dari Takengon hingga Desa Owaq," jelasnya.

Sementara penanganan longsoran dari arah desa Owaq menuju Ise-ise batas Takengon Aceh Tengah- Kabupaten Gayo Lues.

'Kini ditangani dan dikerjakan oleh PT.Hutama Karya dengan 4 unit alat berat berupa 2 unit excavator dan 2 unit wheel loader," jelasnya.

Sehingga untuk penanganan ruas jalan Takengon Blangkejeren batas Ise-ise tersebut telah dikerahkan sebanyak 9 unit alat berat dari dua perusahaan itu.

"Ditargetkan secara keseluruhan dari arah Takengon menghubungkan Blangkejeren batas Ise-ise tersebut, insyaallah sekitar tanggal 1 Januari 2026 mendatang sudah bisa di lalui atau dilewati kendaraan roda empat dan arus lalulintas Takengon menuju Blangkejeren lancar kembali,"sebutnya.

Kepala PPK 3,3 mengakui, kendala pekerjaan dari arah Takengon menuju Blangkejeren batas ke Ise Ise tersebut, yakni akibat terputusnya 4 ruas jalan nasional yaitu jalan Bireuen-Takengon, ruas jalan Pameu- Takengon,  ruas jalan Betong Ateuh-Takengon dan ruas jalan Blangkejeren- Takengon.

Dikatakan, selain itu juga akibat terputusnya ruas jalan Provinsi dari Lhoksemawe- Bener Meriah,  sehingga menyebabkan Takengon dan Bener Meriah terkurung  dan terjadi  krisis dan terputus pasokan BBM.

Bahkan harga BBM sempat mencapai Rp 50.000- Rp 80.000 perliter, namun hal itu juga sulit didapatkan.

"Faktor dan masalah lainnya, di Takengon dan Bener Meriah terlalu banyak ruas jalan kabupaten yang putus total setelah terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, sehingga alat berat yang tersedia di Takengon maupun Bener Meriah, baik milik Pemkab  dan kontraktor lokal harus  berbagi alat berat ke tiap titik longsoran,"sebutnya.(*)

Baca juga: Dituding Lamban Penanganan Jalan Nasional Blangkejeren-Takengon, Begini Tanggapan BPJN Aceh

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.