Laporan Wartawan Tribun Gayo Bustami | Aceh Utara
TribunGayo.com, ACEH UTARA - Luka akibat banjir bandang yang menerjang Kabupaten Aceh Utara belum benar-benar kering, namun kini kecemasan baru mulai menghantui warga.
Baca juga: Gelondongan Kayu jadi Taman Hiburan Anak-anak Korban Bencana di Geudumbak Aceh Utara
Ribuan ton kayu gelondongan yang dibawa arus bah kini menumpuk membeku, mengepung sisa-sisa kehidupan warga di Gampong Geudumbak, Kecamatan Langkahan.
Sejauh mata memandang, sisa-sisa hutan yang tercabut dari akarnya itu menutupi puluhan hektare lahan.
Tumpukan batang pohon raksasa hingga dahan patah menggunung setinggi dua hingga tiga meter, menjepit permukiman dan mematikan langkah warga untuk kembali bangkit.
Pantauan TribunGayo.com di lokasi pada Senin (29/12/2025), kayu-kayu tersebut kini mulai memutih dan mengering di bawah terik matahari yang menyengat.
Kondisi ini mengubah tumpukan material banjir menjadi "bom waktu" yang siap menyulut kebakaran hebat kapan saja.
Salah seorang warga yang rumahnya ikut terkepung, Sulaiman, menatap nanar ke arah gunungan kayu yang kini menjadi pemandangan sehari-harinya.
Baginya, setiap detik yang berlalu tanpa evakuasi material adalah ancaman bagi nyawa keluarganya.
"Kami takut, kalau ini tidak segera dipindahkan, satu percikan api saja sudah cukup untuk menghanguskan semua yang tersisa.
Jika ada yang buang puntung rokok sembarangan, habis kami semua," ungkapnya dengan nada penuh kekhawatiran.
Namun, yang paling membebani pikiran Sulaiman bukanlah sekadar kelalaian orang dewasa, melainkan keselamatan anak-anak mereka.
Baca juga: Gampong Geudumbak Aceh Utara Nyaris Hilang Tertimbun Ribuan Ton Kayu Gelondongan
Di tengah tumpukan kayu yang kini menjadi "taman bermain" darurat, bahaya selalu mengintai.
"Kalau orang dewasa mungkin mengerti bahaya api. Tapi anak-anak? Mereka bermain tanpa tahu bahwa satu korek api bisa menjadi bencana baru bagi kami yang sedang berduka ini," lirihnya.
Selain ancaman api, tumpukan kayu raksasa itu kini menjadi sarang predator seperti ular dan serangga berbisa, menambah daftar panjang ketakutan orang tua di Gampong Geudumbak.
Kayu-kayu itu bukan sekadar sampah, tapi mereka adalah beban seberat ribuan ton yang menindas ratusan rumah warga.
Sulaiman dan warga lainnya kini hanya bisa berharap pada uluran tangan pemerintah, karena tanpa bantuan alat berat, mereka mustahil bisa menyingkirkan gunung kayu tersebut dengan tangan kosong.
"Masalahnya, kayu besar ini sudah menimbun rumah-rumah kami. Kami tidak berdaya jika harus memindahkannya sendiri," pungkasnya dengan nada getir. (*)
Baca juga: Wakapolri Salurkan Bantuan Logistik & Alat Berat untuk Percepat Pemulihan Pascabencana di Aceh Utara