Pemprov Sumbar Kebut Pemulihan Ekonomi Warga Pascabencana, Mahyeldi Dorong Sinergi Pusat dan Daerah
December 30, 2025 11:27 PM

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan percepatan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda 16 kabupaten dan kota di wilayah tersebut. 

Langkah ini dinilai krusial agar aktivitas warga dapat segera kembali normal pasca satu bulan bencana.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan pemulihan ekonomi menjadi bagian penting dalam Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) yang tengah disusun pemerintah daerah.

“Ekonomi memang sempat melemah pasca di landa bencana ini. Karena itu faktor-faktor ekonomi ini harus segera kita pulihkan,” kata Mahyeldi saat diwawancarai TribunPadang.com di Istana Gubernur, Selasa (30/12/2025).

Baca juga: Sebulan Pascabencana, Mahyeldi Pastikan Rehabilitasi dan Hunian Tetap Warga Sumbar Mulai Disiapkan

TAHUN BARU 2026- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah memberikan keterangan kepada wartawan usai ditemui di Istana Gubernur Sumbar, Padang, Selasa (30/12/2025). Mahyeldi mengimbau masyarakat menyambut malam Tahun Baru 2026 dengan kesederhanaan tanpa pesta kembang api dan hura-hura, serta mengajak mengisi pergantian tahun dengan doa dan zikir bersama.
TAHUN BARU 2026- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah memberikan keterangan kepada wartawan usai ditemui di Istana Gubernur Sumbar, Padang, Selasa (30/12/2025). (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Menurut Mahyeldi, sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama karena banyak lahan warga terdampak banjir dan longsor. Pemerintah berupaya melakukan pembenahan agar lahan tersebut dapat kembali produktif.

“Lahan-lahan pertanian akan segera kita benahi supaya bisa dioptimalkan kembali. Kalau pertanian bergerak, ekonomi masyarakat juga akan ikut bergerak,” ujarnya.

Selain sektor pertanian, pemerintah juga mendorong pemulihan usaha kecil dan menengah milik warga terdampak. Salah satunya melalui pemberian relaksasi perbankan dan dukungan permodalan.

“Kita memberikan relaksasi bagi masyarakat yang terkait dengan perbankan. Kemudian melalui kelembagaan keuangan lainnya, termasuk dinas sosial dan Baznas, kita dorong dukungan modal bagi masyarakat yang punya usaha,” jelas Mahyeldi.

Baca juga: Pemkab Tanah Datar Siapkan 2 Hektare Lahan untuk Huntap Terpadu untuk Korban Banjir Bandang

Ia menilai, bantuan modal sangat dibutuhkan agar pelaku usaha dapat kembali berdagang dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya pascabencana.

“Supaya mereka bisa berusaha kembali, bisa berdagang kembali, dan ekonominya perlahan bangkit,” katanya.

Mahyeldi menegaskan, seluruh program pemulihan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan akan dirangkum secara menyeluruh dalam R3P yang ditargetkan rampung pada 9 Januari 2026.

“R3P ini akan memuat pemulihan ekonomi, pendidikan, sosial budaya, pertanian, hingga perumahan. Semuanya ditangani secara komprehensif,” ujarnya.

Baca juga: 10 Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil, Bisa jadi Referensi

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dan kota agar pemulihan bisa berjalan cepat dan merata.

“Untuk percepatan, perlu alokasi anggaran dari pusat ke provinsi dan kabupaten dan kota. Tiga simpul ini harus bergerak bersama. Kalau hanya satu yang bergerak, pemulihan akan lambat,” tegas Mahyeldi.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan lintas pemerintahan, Mahyeldi berharap masyarakat Sumbar tidak hanya pulih dari bencana, tetapi juga menjadi lebih tangguh menghadapi potensi bencana ke depan. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.