Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu mengungkap hasil autopsi terhadap Muhammad Phatih Dzulfikar (17), pelajar SMA Negeri 9 Kota Bengkulu yang ditemukan meninggal dunia mengapung di muara Sungai Kualo kawasan Kelurahan Pasar Bengkulu pada Senin (29/12/2025).
Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan adanya air dan pasir di dalam paru-paru korban, yang menandakan korban masih hidup saat tenggelam.
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyampaikan bahwa autopsi dilakukan oleh dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
Dari hasil tersebut, polisi memperoleh temuan penting yang menjadi dasar awal dalam mengungkap penyebab kematian warga Merpati 17, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.
"Dari hasil autopsi, ditemukan adanya air dan pasir di paru-paru korban. Ini membuktikan bahwa korban masih dalam kondisi hidup saat masuk ke dalam air," ungkap Sudarno kepada TribunBengkulu.com, Selasa (31/12/2025).
Penemuan air dan pasir di paru-paru korban menjadi indikator medis yang lazim digunakan dalam kasus kematian akibat tenggelam.
Temuan ini sekaligus memperkuat dugaan awal bahwa pelajar SMA 9 Bengkulu tersebut meninggal dunia akibat tenggelam di muara sungai, bukan karena sebab lain yang langsung mematikan.
Meski demikian, Kapolresta Bengkulu menegaskan bahwa pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.
Pasalnya, dari hasil visum luar dan autopsi juga ditemukan adanya sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban.
Penyidik masih melakukan pendalaman untuk memastikan apakah tanda kekerasan tersebut berkaitan langsung dengan peristiwa tenggelamnya korban atau merupakan luka yang terjadi sebelum atau sesudah korban berada di dalam air.
Dalam proses penyelidikan sementara, polisi menduga kuat bahwa kematian korban bukan disebabkan secara langsung oleh kekerasan fisik yang ditemukan pada tubuhnya.
Dugaan utama mengarah pada peristiwa tenggelam di muara sungai yang kemudian menghanyutkan tubuh korban hingga akhirnya ditemukan warga.
"Untuk sementara, dugaan kuat penyebab kematian adalah tenggelam. Namun, apakah korban tenggelam karena kecelakaan, terpeleset, atau ada faktor lain, itu masih kami dalami," kata Sudarno.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Pria Mengapung di Muara Pasar Bengkulu, Saat Warga Hendak Mencari Lokan
Penemuan Mayat
Hingga kini, identitas korban masih belum diketahui dan jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu untuk proses autopsi dan identifikasi lebih lanjut.
Penemuan mayat pria tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 11.40 WIB oleh seorang warga setempat bernama Ansori.
Saat itu, Ansori tengah beraktivitas mencari lokan di sekitar muara Pasar Bengkulu.
Dari kejauhan, ia melihat sesosok benda mencurigakan yang mengapung di pinggir muara dan menyerupai tubuh manusia.
Merasa ragu dan tidak berani memastikan sendiri, Ansori kemudian melaporkan temuannya kepada Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Pasar Bengkulu, Kasmedi.
Setelah menerima laporan tersebut, Kasmedi bersama Ansori langsung menuju lokasi penemuan dengan menggunakan sampan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Awalnya kami masih ragu apakah itu benar mayat atau bukan. Setelah didekati menggunakan sampan, ternyata benar itu sesosok mayat laki-laki yang mengapung di pinggir muara," ujar Kasmedi saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Senin (29/12/2025).
Setelah memastikan bahwa benda yang mengapung tersebut merupakan mayat manusia, Ansori segera menghubungi pihak terkait.
Tidak berselang lama, sekitar pukul 12.00 WIB, personel Kepolisian bersama tim Basarnas dan Satpol PP Bengkulu tiba di lokasi untuk melakukan penanganan awal dan proses evakuasi.
Petugas gabungan kemudian mengevakuasi jenazah dari lokasi penemuan.
Petugas di lapangan menyampaikan bahwa setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu.
Di rumah sakit tersebut, tim Inafis Polresta Bengkulu akan melakukan pemeriksaan medis, autopsi, serta upaya identifikasi untuk mengetahui identitas korban dan penyebab pasti kematian.
Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, korban diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan usia korban maupun dugaan penyebab kematian, apakah akibat kecelakaan, tindak kriminal, atau faktor lainnya.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini