TRIBUNLOMBOK.COM - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) memproses layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Proses pemilihan hotel di Makkah dan Madinah untuk akomodasi jemaah haji tengah dilakukan bagi 203.320 jemaah dan 2.100 petugas kloter.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Budi Agung Nugroho merinci hotel-hotel di Makkah tersebar di sejumlah wilayah, antara lain Jarwal, Syisyah, Misfalah, dan Raudhah, dengan jarak maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram.
Sedangkan hotel di Madinah, berada pada wilayah Markaziyah dengan jarak maksimal 650 meter dari Masjid Nabawi.
"Tantangan utama dalam penyediaan akomodasi di Madinah adalah memastikan kesesuaian masa sewa hotel dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan jemaah," terangnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/12/2025).
Baca juga: Petugas Haji 2026 Masuk Barak, Dilatih Kesiapan Fisik hingga Mitigasi Risiko
Penyesuaian ini menjadi krusial agar pelayanan akomodasi dapat berjalan efektif dan efisien sesuai kebutuhan operasional jemaah.
Secara umum, proses penyediaan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi sudah memasuki tahap akhir.
Seluruh tahapan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan layanan yang aman, nyaman, dan layak bagi jemaah haji Indonesia.
Seluruh layanan pendukung ibadah haji diharapkan dapat segera difinalisasi dan siap digunakan sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan lancar serta memberikan kenyamanan optimal bagi jemaah haji Indonesia.
Dalam penyediaan layanan konsumsi, proses pemilihan calon penyedia telah dimulai sejak 24 November 2025 dan diikuti oleh 628 calon penyedia.
Setelah melalui tahapan verifikasi administrasi, ditetapkan sebanyak 174 calon penyedia di Makkah dan 41 calon penyedia di Madinah yang dinyatakan lolos untuk mengikuti proses verifikasi lapangan atau kasyfiyah.
Sebanyak 52 calon penyedia konsumsi di Makkah dan 23 calon penyedia di Madinah dinyatakan lolos.
Selanjutnya, dilakukan proses negosiasi harga dan layanan dengan para calon penyedia yang memenuhi persyaratan.
Sebanyak 75 calon penyedia konsumsi diajukan untuk dilakukan kontrak guna melayani kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia.
Seluruh penyedia transportasi telah ditetapkan, baik untuk layanan bus antarkota (15 perusahaan) maupun bus shalawat (6 perusahaan).
Bus antarkota akan melayani transportasi jemaah dari bandara Jeddah atau Madinah menuju hotel di Makkah dan Madinah, serta melayani perjalanan jemaah dari Makkah ke Madinah.
Layanan ini akan dilaksanakan oleh sejumlah perusahaan bus yang telah melalui proses seleksi sesuai ketentuan.
Adapun bus shalawat merupakan layanan shuttle bus yang mengantarkan jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram selama jemaah berada di Makkah.
Bus shalawat beroperasi selama 24 jam, kecuali menjelang masa puncak haji, dan akan mengantarkan jemaah ke terminal terdekat dengan Masjidil Haram sesuai rute di masing-masing wilayah hotel.
(*)