Pesona negeri di atas awan gunung Telomoyo membuat wisatawan berbondong-bondong datang ke sana dan membuat macet panjang di lokasi tersebut saat libur Nataru.
Gunung Telomoyo sendiri berada di wilayah Kabupaten Magelang dan perbatasan Kabupaten Semarang. Jalur naik menuju puncak Gunung Telomoyo bisa melalui Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Kemudian rute lainnya melalui Dalangan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Wisata naik puncak Telomoyo sendiri bisa naik sepeda motor maupun jip.
Kepadatan di puncak Telomoyo sempat diabadikan dalam video dan beredar di media sosial salah satunya akun Instagram @kafaphotograhy. Dalam video yang diunggah terdapat keterangan, "kemacetan telomoyo 28 desember 2025," tulis akun tersebut.
Dalam video tersebut memperlihat jip pengunjung Gunung Telomoyo berhenti tidak bisa bergerak. Kemudian, pengunjung berhenti melihat pemandangan hamparan awan yang menjadi ciri khas seperti negeri di atas awan.
Dalam video tersebut hanya sepeda motor yang bisa berjalan. Itu pun harus berjalan bergantian karena banyak pengunjung yang berhenti.
"(Video macet) Itu kalau tadi pagi jam 07.00, jam 08.00-nan. Iya (ramai). Karena Telomoyo seketika liburan gini sering macet antara jam 07.00, jam 08.00 WIB," kata pemilik akun Kafa Fotografi saat dihubungi.
"Karena ada dua sesi kan. Yang berangkat sunrise mau turun, terus berangkat jam 06.00 WIB dari bawah naik. Lha papasannya biasanya macet di pas bagian (dekat lokasi landasan gantole pas tikungan) jalannya sempit jadi sering macet di situ," sambungnya.
Menurutnya, di tempat dia persis berdiri, di lokasi paralayang, kemacetan mencapai sekitar 50-an meter baik ke bawah maupun ke atas. Fenomena hamparan awan itu pun hari ini hanya bisa dilihat singkat sekitar 15 menit.
"Betul sekali (kayak negeri di atas awan). Kan, paginya kabut total. Lha terus kabut turun, itu selang 15 menitan (cerah), setelah itu kabut lagi. Cerahnya satu sisi yang mengarah ke Gunung Ungaran, Sindoro, Sumbing sama Rawa Pening," tambahnya yang kebetulan tadi mengantar pengunjung sunrise mau turun.
Dihubungi terpisah, Pengelola Gunung Telomoyo via Dalangan Ngablak, Edi Sutrisno mengatakan, kepadatan kendaraan itu hal biasa terlebih saat matahari terbit.
"Kan naik bareng-bareng, jip naik lumayan banyak. Terus, kebetulan pengunjung yang pakai motor juga banyak. Biasanya kan di area parkirnya itu untuk putar dulu kan butuh waktu itu, terus akhirnya ya paling cuma 20 sampai 30 menit sudah terurai. Biasanya begitu," kata Edi saat dihubungi.
"Tadi pagi itu ada awannya cuma sedikit, cuma beberapa menit pak itu hilang, kabut lagi itu. Cuaca lagi berubah-ubah kan nggak bisa ditebak ini," tambahnya.
Edi pun memberikan sedikit tips agar tidak terjebak kemacetan saat ingin menikmati sunrise. Berangkat lebih pagi menurutnya lebih baik.
"Berangkat pagi-pagi jam 04.00 WIB," kata Edi.
Dia menjelaskan, sebenarnya kemacetan seperti dalam video tidak terjadi setiap hari. Namun dia menyarankan untuk hindari menikmati sunrise saat akhir pekan atau masa liburan.
"Tapi juga relatif. Tidak setiap sunrise kejebak macet. Paling aman sih hari biasa bukan weekend atau liburan," tambahnya.
Edi berharap, saat libur nataru, para pengunjung untuk tetap waspada. Terutama menghadapi cuaca yang tidak bisa ditebak.
"Tetap pakai jas hujan, helm, dan perlengkapan. Dan untuk yang pengendara mobil ya patuhi rambu-rambu lalu lintas ketika ada di area Telomoyo ikuti aturan yang ada. Karena kadang ada pengunjung pakai mobil terus pengennya masuk pakai mobil itu kan padahal aturan kita nggak boleh," ujarnya.
Dia menambahkan, hari ini hingga pukul 17.00 WIB tercatat sudah ada sekitar 4.000 orang yang berkunjung ke puncak Telomoyo.
"Kalau sore tidak ada peningkatan yang naik. Sunset nggak banyak sekarang karena sudah mendung sore. Sunrise lah (banyak). Alhamdulilah aman-aman tidak ada masalah, terkendali. Iya biasanya (macet) terurai lagi," pungkasnya.







