Harga Pangan di Medan Stabil Jelang Tahun Baru 2026, Bulog Pastikan Pasokan Aman
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Harga bahan pangan di Medan, terpantau relatif stabil menjelang pergantian Tahun Baru 2026.
Hasil pemantauan yang dilakukan di Pasar Tradisional Sukaramai, menunjukkan tidak ada lonjakan harga signifikan, sementara pasokan bahan pangan strategis dipastikan aman, Rabu (31/12/2025).
Pimpinan Wilayah Perum BULOG Sumatera Utara, Budi Cahyanto, mengatakan pemantauan pasar dilakukan secara intensif sejak sebelum Natal untuk memastikan stabilitas harga dan kelancaran pasokan, terutama di tengah dampak bencana yang sempat mengganggu jalur logistik di sejumlah wilayah Sumatera Utara.
“Pantauan pasar yang kami lakukan di Pasar Sukaramai hari ini menunjukkan harga bahan pangan masih dalam kondisi stabil dan terkendali menjelang Tahun Baru,” ujar Budi.
Berdasarkan hasil pemantauan, harga cabai merah berada di kisaran Rp16.000 hingga Rp24.000 per kilogram. Sementara itu, bawang merah terpantau dijual Rp36.000 per kilogram dan bawang putih di kisaran Rp40.000 per kilogram.
Untuk komoditas protein hewani, harga daging ayam mengalami kenaikan, namun masih berada dalam batas Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni sekitar Rp38.000 hingga Rp39.000 per kilogram.
Menurut Budi, harga tersebut masih tergolong wajar dan tidak membebani masyarakat.
“Harga ayam memang naik, tapi masih sesuai HET. Jadi masih dalam batas yang bisa diterima,” jelasnya.
Sementara itu, harga beras dilaporkan mengalami kenaikan tipis. Namun demikian, Budi menegaskan kenaikan tersebut masih dalam kategori normal dan tidak mengganggu stabilitas pasar.
Pasokan beras, minyak goreng, dan gula pasir juga dipastikan dalam kondisi aman dan mencukupi hingga setelah Tahun Baru.
“Kami memastikan pasokan bahan pangan strategis, baik beras, minyak goreng, maupun gula, dalam kondisi aman. Tidak ada kendala pasokan yang perlu dikhawatirkan meskipun ada dampak kerusakan infrastruktur di beberapa daerah,” katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan para pedagang, sejumlah komoditas bahkan mengalami penurunan harga pasokan.
Beberapa pedagang menyebut pasokan telur relatif lancar dengan harga cenderung stabil, bahkan ada yang turun sekitar Rp500 hingga Rp1.000.
Dengan kondisi tersebut, Bulog Sumut optimistis stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Sumatera Utara tetap terjaga selama momentum libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Pemantauan pasar, lanjut Budi, akan terus dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya dengan harga yang wajar dan pasokan yang cukup.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Fitra Kurnia, menyampaikan kenaikan harga ayam potong disebabkan supply and demand.
“Bukan karena produsen pakan menaikkan harga. Setelah kita cek tidak begitu,” ungkapnya.
Fitra juga mengatakan meskipun banyak peternak di wilayah terdampak bencana mengalami gagal panen, tetapi pasokan daging ayam masih terpenuhi dari berbagai wilayah lainnya.
“Pasokan masih ada dari Langkat, Serdang Bedagai, dan wilayah lainnya di Sumut. Jadi bisa kita pastikan masih aman untuk pasokan,” ungkapnya.
Kedepan disebutnya akan dilakukan koordinasi pula dengan kepala SPPG untuk menstabilkan harga.
Sehingga permintaan dan kebutuhan seimbang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan ayam untuk Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Kedepan juga akan kita lakukan koordinasi menyeluruh ke SPPG. Selama ini kan tercampur dia,” pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)