TRIBUNPEKANBARU.COM - Nama Dj Donny baru-baru ini jadi sorotan setelah menerima teror paket berisi bangkai ayam dan ancaman.
Dalam ancaman tersebut berupa surat serta foto dirinya yang digambar seolah lehernya tergorok.
Terbaru, rumah Dj Donny di Jakarta dilempar bom molotov oleh dua orang tak dikenal pada Rabu (31/12/2025) dini hari, terekam jelas kamera CCTV.
Diketahui berbagai teror dialami oleh aktivis hingga influencer di penghujung tahun 2025.
Teror itu diduga berkaitan atas kritik penanganan bencana Sumatera yang terjadi pada November lalu.
Pasalnya, para influencer ini aktif bersuara di akun media sosial mereka terkait bencana yang terjadi di Aceh, Sumut dan Sumbar.
Sejumlah influencer dan aktivis yang diteror adalah Iqbal Damanik, Yama Carlos, Virdian Aurellio, DJ Donny dan Sherly Annavita .
Peristiwa pelemparan bom molotov di rumah DJ Donny terjadi sekira pukul 03.12 WIB.
Dalam rekaman CCTV yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, terlihat dua pelaku bermasker melemparkan bom molotov ke arah rumah.
Pemilik nama asli Ramond Donny Adam ini tak tinggal diam dan telah melaporkan dugaan teror tersebut ke Polda Metro Jaya.
“Alhamdulillah Allah masih baik, api di bom molotov keburu mati, sebelum kena mobil gue. Karena ini sudah berupa tindakan kriminal yang menurut gw bisa merugikan orang banyak, siang ini gw lgsg lapor ke SUBDIT 1 KAMNEG UNIT V DITRESKRIMUM POLDA METRO JAYA,” tulis Donny di Instagramnya, Rabu (31/12/2025).
Diakui Donny, ia menjadi korban teror setelah menyampaikan pandangan terkait penanganan bencana banjir Sumatera.
Baca juga: Para Influencer dan Aktivis Dikirimi Bangkai Ayam, Guntur Romli: Orang-orang Pengecut
Influencer yang aktif mengkritisi pemerintah, DJ Donny mengungkapkan bahwa rumahnya dikirimi bangkai ayam oleh pihak tak dikenal.
Menanggapi ancaman itu, DJ Donny meluapkan kemarahannya melalui postingan di media sosial pribadinya.
DJ Donny tak gentar dengan adanya teror tersebut.
"Buat yang ngirim bangkai ayam ke rumah gua, lo itu pengecut dan tolol. Cara main lu masih amatir ya. Harusnya lu belajar dulu sama senior lo. Senior lo itu lebih elegan ya. Bikin malu presiden aja lo," katanya.
DJ Donny juga meminta kepada masyarakat agar tidak takut bersuara mengkritisi pemerintah.
Pasalnya, Prabowo pun mengizinkan pemerintahannya dikritisi selama apa yang disampaikan itu benar.
"Ini baru setahun berkuasa, gaya udah kayak iblis. Mau ancam bunuh orang, emang lu siapa? Bisa-bisanya negara mengancam rakyatnya," pungkasnya.
Guntur Ramli Kecam Aksi Teror
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli atau Gun Romli, mengecam keras aksi teror yang menimpa sejumlah influencer, termasuk DJ Donny dan Sherly Annavita.
Ia menyebut pelaku teror sebagai pihak pengecut yang tidak siap berdemokrasi dan memperlihatkan sikap sombong setelah baru berkuasa.
Gun Romli menyampaikan dukungan dan solidaritasnya kepada para influencer yang diteror dengan berbagai cara.
"Saya ingin memberikan dukungan dan semangat kepada kawan-kawan yang saat ini menerima teror ada Bung DJ Donny, ada Bung Virdian, dan ada Mba Sherly ya yang diteror dengan segala macam cara," katanya seperti dikutip dari Instagramnya pada Selasa (30/12/2025).
Aksi teror tersebut tidak boleh dihadapi secara sendirian katanya.
Ia menegaskan akan menemani para korban teror tersebut.
"Dan, mari kita hadapi ini secara bersama-sama. Tidak akan pernah sendiri, dan yang melakukan teror itu adalah orang-orang pengecut," ujarnya.
Gun Romli juga melontarkan kritik tajam terhadap pihak-pihak yang ia sebut baru berkuasa, tetapi sudah bersikap arogan.
Ia menilai kelompok tersebut justru tidak tahan menerima kritik dan masukan.
"Orang-orang norak, yang bisa saja baru berkuasa. Baru berkuasa sudah jumawa, sudah sombong, lupa diri, lupa daratan tidak bisa berdemokrasi, tidak bisa membuka diri, menganggap kritik dan masukan itu sebagai serangan. Padahal itu bentuk evaluasi yang berharga untuk memperbaiki kinerja," jelasnya.
Lebih jauh, Gun Romli mencurigai teror terhadap influencer sebagai upaya pengalihan isu.
Ia menyinggung kondisi bencana yang masih terjadi di sejumlah daerah, tetapi perhatian publik justru diarahkan pada isu Pilkada.
"Dan sekarang, di tengah masih bencana aja, ngomongin Pilkada yang masih tahun 2031, saya curiga ini juga ada kaitannya untuk mengalihkan isu dari ketidakbecusan menanggulangi bencana, ngomongin pilkada yang masih jauh," jelasnya.
Gun Romli menilai intimidasi terhadap suara kritis merupakan ancaman serius demokrasi.
Ia mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dijamin dalam sistem demokrasi dan tidak boleh dibungkam.
"Dan teror-teror ini adalah upaya untuk mengalihkan isu dan itu saya memberikan dukungan dan semangat kepada kawan-kawan yang kena teror jangan takut jangan mundur kita hadapi bersama-sama kalian tidak akan pernah sendirian," pungkasnya.
Sosok Dj Donny
Ramond Donny Adam atau dikenal DJ Donny merupakan pria kelahiran Ujung Pandang pada 18 Mei 1984.
Donny dikenal sebagai figur yang akrab dengan dunia hiburan malam.
Pada Juni 2005-Januari 2007, ia menjadi DH di Second Floor Bar & Lounge di Kemang Raya, Jakarta Selatan.
Setelahnya, Donny pindah ke Venue Bar & Lounge di Jakarta Selatan pada Juli 2007 dan bertahan sampai Agustus 2009.
Satu bulan keluar dari Venue Bar & Lounge, Donny pindah ke Nu China Bar dan menjadi DJ di sana sejak September 2009-Oktober 2011.
Dilansir dari laman LinkedIn miliknya, ia pernah menapaki karier sebagai DJ di kelab malam ternama, X2 Club Jakarta, pada November 2011.
Tak hanya menjadi DJ, Donny juga menduduki jabatan strategis di sejumlah perusahaan rekaman.
Sejak Mei 2011, Donny menjadi Managing Director di PT Gina Karya Lestari.
Ia juga menjadi Founder dan CEO Twelvetone Records sejak Agustus 2012.
Nama Donny juga tercatat sebagai Executive Director di PT Adam Mandiri sejak Desember 2012, serta sebagai Founder dan Owner Jakarta Recordings sejak Juni 2013.
Melalui media sosialnya, Donny ktif menyuarakan kritik terkait berbagai isu.
Ia memiliki akun Instagram @dj_donny dengan jumlah pengikut 978 ribu.
DJ Donny juga sempat melebarkan sayap ke dunia politik praktis.
Ia pernah mencalonkan diri sebagai Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Nangroe Aceh Darussalam (NAD), namun belum berhasil.
Jauh sebelum terjun ke dunia hiburan dan mengenal politik, Donny hidup sederhana.
Ia pernah berjualan buah saat duduk di bangku SMA untuk membayar sekolahnya.
Donny memutuskan bekerja setelah tahu uang pensiun sang nenek habis untuk cucu-cucunya.
"Ketika saya duduk di bangku SMA, nenek saya yang membiayai semua keperluan sekolah. Saya nggak tega melihat uang jatah pensiun yang tak seberapa itu habis buat semua cucunya."
"Akhirnya saya mencoba cari pekerjaan sendiri," kisah Donny yang ditemui di sela-sela pembekalan caleg PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/8/2018).
Pekerjaan tukang buah didapat Dony dari rekannya yang merupakan juragan buah di Kota Meulaboh.
"Memang saya yang menawarkan diri kepada Wan Belangong, teman saya toke buah di Meulaboh. Dia yang akhirnya merespons niat baik saya," imbuhnya.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunsumsel / kompas )